ANTARA BICARAINDONESIA-Jakarta : Berdasarkan hasil uji kesehatan Whole Body Counting oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak sembilan pekerja di Cikande, Serang, Banten, dinyatakan terpapar radionuklida Cs-137. Kondisi terkini para pekerja tersebut diungkap Kemenkes.
Sembilan pekerja tersebut sekarang dalam kondisi baik. Mereka adalah pekerja di kawasan industri di Cikande. Seluruhnya tidak ada yang dirawat inap.
“Kondisi baik, tidak bergejala,” ujar Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, Aji Muhawarman, Kamis (16/10/2025).
Aji menuturkan, sembilan pekerja terpapar radioaktif tersebut sudah pulang ke rumah masing-masing.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Murti Utami, sebelumnya menyampaikan bahwa sembilan pekerja itu sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Pasien diberi pil prussian blue untuk membantu meluruhkan cemaran zat radioaktif cesium-137.
Ada beberapa tahap pemeriksaan yang harus dijalani oleh para pasien yang terpapar Cs-137. Pertama, pasien menjalani pemeriksaan surveymeter.
Tes tersebut untuk menunjukkan apakah ada paparan eksternal radiasi pada tubuh maupun pakaian. Bila hasilnya positif, langsung dilakukan dekontaminasi, dengan mengganti pakaian dan mandi, lalu diperiksa ulang.
Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan darah. Hal ini dikarenakan penurunan limfosit bisa menjadi indikasi awal seseorang terpapar cemaran zat radioaktif cesium-137.
Penetapan akhir dengan Whole Body Counter (WBC), saat orang tersebut ditemukan mengalami penurunan limfosit. WBC bisa mendeteksi paparan radiasi internal atau cesium yang masuk ke tubuh.
Untuk diketahui, kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 ini masih ditelusuri. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan, ada 10 titik di Cikande yang tercemar zat radioaktif cesium-137. Kesepuluh titik tersebut tersebar di dalam kawasan industri dan permukiman warga.
Fokus KLH saat ini melakukan dekontaminasi paparan zat radioaktif tersebut. Petugas gabungan dari Brimob Polri, KLH, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan Dinas Kesehatan setempat berupaya melakukan penanganan paparan zat radioaktif tersebut.
“Pemerintah ingin menyelesaikan kasus cesium-137 ini dari semua sisi dengan secepat-cepatnya. Dari dekontaminasi, kita akan melakukan langsung dekontaminasi pada titik 10 titik yang teridentifikasi dalam waktu paling lama 1 bulan. Kita upayakan sambil melihat perkembangannya,” kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Editor: Rizki Audina/*