BICARAINDONESIA-Jakarta : Kementerian Sosial (Kemensos) menemukan bahwa 114 siswa Sekolah Rakyat memilih untuk mengundurkan diri. Jumlah ini sekitar 1,4 persen dari keseluruhan siswa yakni 99.700 orang.
“Setelah berada di sekolah sebagian 1,4 persen dari 99.700 siswa itu sekitar 114 itu mengundurkan diri. Kami tentu dengan berat hati sebenarnya untuk menyetujui pengunduran dirinya itu, dengan berat hati,” ujar Mensos Saifullah Yusuf, Jumat (8/8/2025).
Saifullah mengaku pihaknya telah mencoba meyakini anak-anak dan orang tuanya sebelum siswa-siswi ini mengundurkan diri. Sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul itu menyatakan seluruh proses di Sekolah Rakyat dilakukan dengan dialog.
Untuk itu, saat seorang anak dinyatakan memenuhi kriteria sebagai siswa Sekolah Rakyat, Kemensos akan melakukan dialog kepadanya dengan didampingi orang tua. Jika setuju, akan ada komitmen tertulis yang dibuat bersama.
“Karena sebelum mereka diterima sebagai siswa Sekolah Rakyat itu sudah ada dialog, sudah ada komitmen dengan orang tuanya dan juga sudah ada persetujuan resmi secara tertulis dari orang tuanya. Itu sudah ada semua proses itu,” kata Gus Ipul.
Sekolah Rakyat sudah berupaya semaksimal mungkin agar siswa-siswi itu tetap berada di sekolah. Namun, Gus Ipul mengungkap bahwa dia akan menghormati jika keputusan orang tua pada akhirnya bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.
“Kami sangat ingin anak-anak ini bisa berada di sekolah rakyat. Tapi karena memang sudah menjadi keputusan keluarga tentu kami tidak bisa memaksa dan sangat menghormati,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat akan memulai proses seleksi tambahan untuk mengganti peserta didik hang mengundurkan diri tersebut. Gus Ipul pastikan hal ini bukanlah masalah yang serius.
“Jadi tidak ada masalah dengan siswa yang mundur. Dengan berat hati ini sekali lagi ya, kita dengan berat hati untuk menggantikannya dengan siswa-siswa lain yang memenuhi syarat dan memang layak sekolah di Sekolah Rakyat,” bebernya.
Hingga hari ini, Kemensos menyatakan pihaknya menerima laporan bila proses belajar-mengajar berjalan dengan baik. Walau sulit, siswa-siswi sudah mulai beradaptasi dengan jadwal yang ada.
“Siswa-siswa sudah mulai beradaptasi bahkan mulai nyaman dengan berbagai jadwal yang ada di Sekolah Rakyat. Jadi ini adalah perkembangan per hari ini (8/8) yang saya terima dari berbagai para Kepala Sekolah,” pungkas Gus Ipul.