x

Tiga Oknum Polisi Pelaku Intimidasi Wartawan, Diperiksa Propam Polda Bali

2 minutes reading
Thursday, 4 Sep 2025 19:29 0 1371 Teuku Yudhistira

BICARAINDONESIA-Bali: Tindak kekerasan berua intimidasi terhadap sejumlah wartawan yang diduga dilakukan oknum anggota kepolisian dari Polda Bali saat peliputan unjuk rasa ‘Aliansi Bali Tidak Diam’ di Polda dan DPRD setempat pada Sabtu 30 Agustus 2025, akhirnya menemui titik terang

Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Bali telah mengamankan setkitar tiga orang oknum polisi untuk dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi. Ketiganya diperiksa atas dugaan intimidasi terhadap jurnalis Bali Topik, Rovin Bou saat peliputan aksi di Polda Bali.

Diketahui, Rovin Bou adalah Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali dan juga anggota Persatuan Jurnalis (PENA) NTT Bali.

Kuasa Hukum IWO Bali, Endang Hastuty Bunga, SH, yang mendampingi proses hukum intimidasi terhadap jurnalis Rovin Bou mengatakan telah mendapat laporan dari Bid Propam Polda Bali bahwa 3 orang oknum polisi telah dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi.

“Ketiga anggota oknum yang diduga mengintinidasi Rovin sudah dipanggil dan sudah diperiksa terkait insiden tersebut,” kata Endang Hastuty Bunga di Denpasar, Rabu (3/9/2025).

Endang Bunga mengapresiasi inisiatif dan gerakan cepat (gercep) Bid Propam Polda Bali dalam menangani kasus intimidasi terhadap jurnalis tersebut.

Bahwa pada saat klasifikasi yang dilakukan Rovin Bou di Propam Polda Bali pada 1 September 2025 lalu, pihak Propam Polda Bali memastikan akan mengidentifikasi para terduga pelaku intimidasi terhadap jurnalis dalam waktu 1×48 jam.

“Semalam saya mendapat telepon dari teman-teman di Bid Propam Polda Bali bahwa ada 3 orang yang sudah dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Kita apresiasi itu, ini artinya ada harapan untuk kawan-kawan pers menuntut keadilan,” ucap Endang.

Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, saat dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut sedang didalami. “Masih pendalaman,” kata Ariasandy singkat melalui percakapan WhatsApp.

Sementara itu, Ketua PW IWO Bali, Tri Widiyanti, mendesak agar kasus ini diusut secara tuntas dan transparan. Sebab kata dia, jurnalis dalam melakukan pekerjaannya dilindungi undang-undang.

“Jurnalis bekerja untuk kepentingan publik, bukan musuh aparat. Kami mendesak aparat lebih memahami fungsi pers agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” tegasnya. (Rz/*)

LAINNYA
x
error: Content is protected !!