x

2 Kapal Nelayan Karam di Perairan Sumut Akibat Dihantam Ombak, 7 Orang Hilang

2 minutes reading
Wednesday, 26 Nov 2025 01:30 0 190 Iki

BICARAINDONESIA-Medan : Dua kapal nelayan karam usai dihantam ombak di perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara dan perairan Kuala Tanjung, Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Tujuh orang hilang dalam insiden ini dan masih dalam proses pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Hery Marantika, menjelaskan bahwa Tim Rescuer Pos SAR Tanjung Balai Asahan dan KN SAR Sanjaya tengah menangani dua kapal karam di dua lokasi yang berbeda. Pertama, perahu kayu nelayan yang tenggelam di perairan Tanjung Tiram, Batu Bara, Minggu (23/11/2025) sekitar Pukul 17.00 WIB. Dari total 10 nelayan yang berada di perahu itu, satu di antaranya hilang, yakni Muklis (60).

“Satu dari 10 orang dilaporkan hilang setelah perahu kayu yang ditumpanginya karam diterjang ombak di perairan Tanjung Tiram,” kata Hery, Selasa (25/11/2025).

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kata Hery, korban bersama 9 temannya awalnya berangkat pergi melaut pada Minggu (23/11) pagi. Setibanya di perairan Tanjung Tiram, cuaca memburuk dan gelombang tinggi menghantam perahu para korban.

Sembilan teman korban bisa menyelamatkan diri, sedangkan korban terbawa arus dan dilaporkan hilang.

“Cuaca tiba-tiba memburuk dan gelombang tinggi menghantam perahu hingga terbalik. Rekan-rekan korban berhasil menyelamatkan diri. Namun, nahas korban terbawa arus sebelum akhirnya menghilang,” jelasnya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga menghubungi aparat desa setempat hingga diteruskan ke Pos SAR Tanjung Balai Asahan. Usai menerima laporan itu, petugas langsung menuju lokasi untuk mencari korban.

Di tempat yang berbeda, KN SAR Sanjaya juga melakukan pencarian enam Anak Buah Kapal (ABK) KM Jaya Mandiri yang hilang usai kapal yang mereka tumpangi karam di Perairan Kuala Tanjung, Tanjung Balai, Asahan Minggu (23/1/2025) sekira pukul 23.00 WIB.

Hery Marantika mengatakan, pencarian akan dilanjutkan hari ini. Dia mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang berubah-ubah serta adanya gelombang tinggi menjadi tantangan bagi tim di lapangan dalam melakukan pencarian.

“Total ada 7 (yang masih dicari) dari 2 kapal yang berbeda. Ini ada dua kegiatan operasi di waktu yang bersamaan, tetapi di tempat berbeda,” jelasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x
error: Content is protected !!