x

Awas! Kebanyakan Nge-Vape Bisa Bikin Kamu Kena Penyakit “Popcorn Lung”

2 minutes reading
Tuesday, 17 Jan 2023 05:53 0 140 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Banyak orang meyakini, efek vape lebih enteng dibandingkan rokok batangan atau konvensional. Namun, sebenarnya pengguna vape dan rokok elektrik sering kali terancam oleh Gangguan pernapasan ‘popcorn lung‘.

Apa itu ‘popcorn lung‘? Spesialis Paru RS Persahabatan dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan, Sp.P.(K) mengatakan, ‘popcorn lung’ kemungkinan mengacu pada putih-putih yang timbul di paru-paru akibat inflamasi. Utamanya terjadi pada pengguna vape dan rokok elektrik.

dr. Erlina menegaskan, penggunaan vape pun bisa memicu penyakit pernapasan layaknya rokok konvensional.

“Vape itu uap yang dihisap sehingga masuk ke paru-paru. Saluran napas yang ada uapnya, akan menimbulkan inflamasi. Iritasi di saluran napas sehingga kemudian menjadi batuk-batuk dan pada pasien-pasien asma atau PPOK akan terjadi sesak,” jelasnya, Sabtu (14/1/2023).

“Kemudian, kalau sampai timbul peradangan, itu ada bercak-bercak. Bercaknya itu disebut seperti putih-putih popcorn,” imbuhnya.

Vape Lebih Aman daripada Rokok Batangan?

Memang benar, berdasarkan penelitian, kadar nikotin dan zat berbahaya pada vape/rokok elektrik terhitung lebih rendah dibandingkan rokok batangan/konvensional. Namun, biasanya pengguna vape akan menghisap berkali-kali sehingga ujung-ujungnya, paparan nikotin yang masuk ke dalam tubuh sama saja dengan penggunaan rokok biasa.

Terlebih lagi, dr. Erlina menjelaskan, paparan nikotin dari 30 hisapan vape sebenarnya sama saja dengan 1 batang rokok yang dibakar.

“Ini tidak bisa menggantikan rokok biasa dan bukan modalitas untuk berhenti merokok. Kenapa? Karena rokok elektrik ini awalnya waktu pertama kali diciptakan memang didesain untuk transisi para perokok yang biasa untuk berhenti merokok. Ya, sudah pakai vape dulu yang diinhalasi karena kadarnya dibikin rendah. Komponennya juga enggak sebanyak rokok,” pungkasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x