x

Basarnas Paparkan Soal SJ182 Hingga Update Bencana di Tanah Air yang Menelan Ratusan Korban Jiwa

4 minutes reading
Monday, 18 Jan 2021 01:02 0 167 admin

BICARAINDONESIA-Jakarta : Tak terfokus pada pencarian para korban tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Tim SAR gabungan juga terus bekerja keras dalam pelaksanaan operasi SAR di sejumlah lokasi bencana yang melanda negeri ini secara bertubi-tubi.

Kepada wartawan pihak Basarnas memaparkan, hingga pelaksanaan operasi SAR hari ke-9, Minggu, 17 Januari 2021 kemarin, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tercatat, total temuan obyek pencarian sebanyak 308 human body remains, 58 serpihan kecil pesawat, dan 54 potongan besar.

“Hasil operasi SAR pada hari ini, sebanyak 10 human remains, 4 serpihan pesawat, dan 3 potongan besar pesawat,” papar Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu sore pukul 18.40 WIB.

Kabasarnas juga menyampaikan perkembangan pelaksanaan operasi SAR gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Barat, banjir di Manado dan Kalimantan Selatan, serta bencana longslr di Sumedang yang merenggut nyawa ratusan orang.

Untuk di Sulbar, kata Bagus, jumlah korban meninggal dunia terdata 78 orang dengan rincian 67 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene. Korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 844 orang dan evakuasi sekitar 15 ribu orang.

“Perkembangan operasi SAR banjir di Kalimantan. Korban jiwa sebanyak 3 orang dan 7450 berhasil dievakuasi. Sementara operasi SAR pada bencana tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, dari 65 korban, tim SAR berhasil menyelamatkan 25 orang, evakuasi korban meninggal dunia 32 orang, dan 8 orang hingga malam ini masih dalam proses pencarian,” urainya.

Sedangkan untuk bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, tim SAR berhasil mengevakuasi 1 korban selamat dan 5 orang meninggal dunia di Kecamatan Malalayang 2 orang dan Kecamatan Perkamil 3 orang.

Pada area tanah longsor di Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Komo Luar, dan Kelurahan Ternate Tanjung, tim SAR berhasil menyelamatkan 32 orang. Kabasarnas juga meng-update data banjir di Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara, Maluku Utara dimana tim SAR berhasil mengevakuasi 488 korban.

“Dalam kesempatan ini, saya memberikan apresiasi kepada seluruh Potensi SAR, mulai dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta seluruh stakeholder lainnya yang tergabung dalam tim SAR yang hingga saat ini masih bekerja keras mencari dan menyelamatkan korban. Pesan saya, jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan terus bersemangat membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah,” pesan Bagus.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu sore, 9 Januari 2021 sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.

Saat operasi SAR SJ-182 tengah berlangsung, di hari yang sama pada pukul 16.45 WIB, bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang. Longsor berikutnya terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Longsor kedua ini mengakibatkan lebih banyak korban tertimbun karena pada saat kejadian banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan jumlah korban pada longsor pertama.

Bencana selanjutnya adalah banjir yang merendam sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa hari terakhir akibat intensitas hujan yang tinggi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan belasan ribu warga dievakuasi.

Belum selesai, bencana gempa bumi cukup besar mendera Sulawesi Barat. Mamuju dan Majene diguncang 2 gempa berkekuatan cukup besar selama 2 hari berturut-turut.

Gempa pertama terjadi hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14.45 WITA dengan kekuatan Magnitudo 5,9. Pusat gempa di darat, tepatnya 4 km arah barat laut Majene. Gempa kedua dengan skala lebih besar M6,2 menyusul keesokan harinya, Jumat dinihari 15 Januari sekitar pukul 02.28 WITA.

Gempa pada kedalaman 10 km itu berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju dan sekitar 62,2 km sebelah utara Kota Majene. Puluhan korban meninggal dunia, ratusan korban luka berat dan ringan, serta ribuan warga dievakuasi. Gempa tersebut merusak infrastruktur, mulai dari jembatan, gedung perkantoran, ruko, hotel, puskesmas, kendaraan, dan ratusan rumah warga mengalami kerusakan.

Tidak hanya itu, banjir dan tanah longsor juga melanda Kota Manado Sulawesi Utara dan Halmahera Utara, Maluku Utara.

Editor : Yudis/rel

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x