x

Buruh Berniat Gelar Aksi Hingga Malam, TNI Mulai Berdatangan

4 minutes reading
Tuesday, 10 Nov 2020 08:56 0 181 rizaldyk

BICARAINDONESIA-Jakarta : Massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (LEM SPSI) terpaksa melanjutkan aksi tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Selasa (10/11).

Peserta aksi yang datang dari pelbagai daerah itu semula berencana menyuarakan tuntutan di Taman Aspirasi Monas, seberang Istana Negara. Akan tetapi tepat pukul 11.00 WIB ketika para buruh hendak melakukan aksi jalan kaki atau longmarch, aparat kepolisian langsung menutup akses jalan dari arah Medan Merdeka menuju Istana Negara.

Para buruh yang tertahan pun tak kehabisan akal. Mereka tetap melanjutkan aksi tapi di kawasan Patung Kuda. Kelompok buruh berencana menggelar aksi hingga tuntas, tak terbatas waktu.

Ketua Umum LEM SPSI, Arif Minardi menyebut aksi akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka didengar pemerintah. Kata dia, jika nanti ada elemen-elemen buruh lain yang hadir maka massa bakal bergabung dan perlawanan dilakukan secara bersama. “Kami perjuangan sampai magrib, sampai malam kalau perlu,” tutur Arif di lokasi aksi, Jakarta Pusat, Selasa (10/11).

Berdasarkan pantauan awak media, para buruh kini memutuskan untuk beristirahat hingga pukul 14.00 WIB. Keputusan ngaso ini diambil setelah mereka berniat menggelar aksi hingga malam nanti. “Kalau pada 28 Oktober kemarin aksi hanya sampai jam 3 sore, sekarang tidak. Kami sampai selesai, sampai malam kalau perlu,” tukas Arif.

Sebelum beristirahat, para buruh sempat menyalakan colored smoke bersama-sama. Mereka juga menyanyikan beberapa lagu perjuangan buruh.

Kata Arif, lagu dan colored smoke itu mestinya dimainkan tepat di depan Istana Negara sekaligus sebagai simbol permintaan izin atau sapaan para buruh kepada Presiden Jokowi. “Harusnya ini dilakukan di depan Istana, kulo nuwun kapada Presiden, tapi jadinya malah di depan patung kuda,” kata Arif.

Dari pantauan, pengamanan di kawasan sekitar Medan Merdeka dari aparat kepolisian mulai melonggar. Namun, pada pukul 12.35 WIB beberapa pasukan TNI mulai berdatangan. Aparat mulai berbaris di kawasan sekitar Patung Kuda untuk menjaga lokasi aksi tersebut.

Tepat pada peringatan hari pahlawan 10 November 2020, sejumlah elemen masyarakat menggelar unjuk rasa menyuarakan pencabutan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law UU Ciptaker. Aksi bukan saja dari kalangan buruh melainkan juga kelompok mahasiswa.

Sindir Polisi

Aparat kepolisian menutup jalan di kawasan Medan Merdeka Barat dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha jelang demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Semula jalanan ini dibuka meski massa buruh telah mulai berdatangan ke sekitar patung kuda dekat Gedung Indosat.

Dari pantauan awak media, sejak pukul 10.00 WIB, Selasa (10/11), aparat kepolisian hanya berjaga-jaga sambil sesekali mengurai kemacetan. Massa aksi menggelar demonstrasi di sekitar patung kuda dan tidak merangsek ke tengah jalan.

Sejak pagi, arus lalu lintas pun tampak ramai lancar dan tidak dilakukan penutupan jalan. Namun, sejak para buruh mulai bersiap untuk melakukan longmarch ke Istana tiba-tiba polisi menutup jalan.

Kendaraan-kendaraan yang melintas diminta buru-buru melalui arah patung kuda sebelum jalan ditutup aksesnya dengan pagar besi. Massa yang mulai berjalan tampak tidak senang. Mereka meminta polisi kembali membuka kawat besi yang telah dipasang.

“Kita izinnya di depan Istana kenapa dari patung kuda sudah dipager. Kita izin di depan Istana RI. Baru mau lewat, baru mau lewat, udah dipager. Ini rakyat mau ketemu bapaknya udah dipager. Bukan pake batu, pake kawat besi,” kata salah satu buruh yang berteriak dari mobil komando.

Polisi tidak bergeming. Tetap bertahan di belakang pagar saling silang bersebrangan dengan para pendemo yang berbaris di belakang pagar sambil sesekali menggerakan pagar agar dibuka kembali akses jalan yang ditutup. “Pak polisi, tugas mu mengayomi. Jangan ikut mempersulit,” kata para pendemo.

“Malu ini ada yang datang dari Surabaya, Sidoarjo, mau ketemu bapaknya tapi malah dipager, mau ketemu bapaknya di Istana, malah ketemunya patung kuda,” teriak pendemo.

Demo elemen buruh dan mahasiswa digelar hari ini. Titik demo di Jakarta terpusat di Istana Negara. Diprediksi massa aksi hari ini berjumlah ribuan orang. Tuntutan mereka masih sama, mendesak Presiden Jokowi menerbitkan Perppu untuk membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja.

Editor : */Amri

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x