x

Hasil Autopsi Juliana Marins di Brasil Keluar, Ini Penyebab Dia Meninggal

2 minutes reading
Friday, 11 Jul 2025 15:28 0 146 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Brasil akhirnya mengumumkan hasil autopsi jenazah warga negaranya yang meninggal dunia usia jatuh dari tebing di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Laporan terbaru dari Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro mengonfirmasi bahwa Juliana Marins (26), meninggal karena beberapa trauma akibat jatuh dari ketinggian saat mengikuti pendakian di Gunung Rinjani.

Penyebab langsung kematiannya adalah pendarahan internal yang disebabkan oleh cedera poliviseral dan beberapa trauma, yang sesuai dengan benturan berenergi tinggi.

Dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh media lokal Brasil G1, dilaporkan bahwa Juliana meninggal sekitar 10-15 menit setelah terjatuh. Kondisi jenazah, yang telah dibalsem, menghambat beberapa analisis, seperti memperkirakan waktu kematian dan memverifikasi tanda-tanda klinis yang lebih halus.

Penyebab Juliana meninggal adalah pendarahan internal yang disebabkan oleh beberapa cedera traumatis, termasuk patah tulang panggul, dada, dan tengkorak, yang sesuai dengan jatuh dari ketinggian.

Laporan itu menunjukkan kemungkinan adanya periode penderitaan sebelum jatuh, yang menyebabkan penderitaan fisik dan psikologis.

Laporan tersebut tidak dapat menyimpulkan apakah penyelamatan yang terlambat merupakan penyebab kematian, karena kurangnya informasi tentang dinamika kecelakaan. Para ahli menekankan perlunya mengklarifikasi berapa kali kejadian terjadi setelah kecelakaan untuk mencapai kesimpulan yang akurat.

Sebelumnya, Juliana telah diautopsi di Indonesia pada 27 Juni 2025. Dari hasil dokter forensik Ida Bagus Putu Alit mengumumkan hasil autopsi menunjukkan Juliana meninggal dunia sekitar 20 menit setelah terjatuh. Juliana disebut meninggal akibat benturan keras yang menyebabkan kerusakan organ tubuh dan perdarahan.

Tubuh Juliana hampir seluruhnya mengalami luka-luka, terutama luka lecet geser yang mengindikasikan tubuh korban bergesekan dengan benda-benda tumpul. Selain itu, ditemukan patah tulang pada bagian dada belakang, tulang punggung, dan paha.

“Bahkan di dalam organ tubuh terutama organ spleen (limpa), tidak ditemukan mengkerut akibat hipotermia,” jelas dr Alit dikutip dari detikBali, Jumat (27/6).

LAINNYA
x