x

Ini Kata Sri Mulyani Soal BLT Rp 600 Ribu Dibagi-bagi Jelang Pemilu

2 minutes reading
Monday, 5 Feb 2024 15:14 0 110 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap alasan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan. Bantuan tersebut akan diberikan sekaligus Rp 600 ribu pada Pemilu di Februari 2024.

“BLT mitigasi pangan apakah masih dibutuhkan? Saya sampaikan bahwa inflasi volatile food itu nilainya masih 6,73% year on year,” ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta Pusat, dikutip dari detik Senin (5/2/2024).

Bansos seperti BLT dikatakan Sri Mulyani adalah instrumen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berbentuk Undang-undang (UU). Keberadaannya dibahas bersama seluruh fraksi partai politik di DPR RI.

“Sehingga kalau pemerintah menggunakan APBN, itu adalah uang anggaran pendapatan dan belanja negara, di mana sumbernya disetujui oleh DPR, penggunaannya juga disetujui DPR,” kata dia.

“Ini semuanya sudah ada dalam APBN, sudah menjadi program, silakan karena ini dalam kontestasi politik dipresentasikan dalam konteks pelaksanaan APBN,” tambah Sri Mulyani.

Selain itu, dukungan Kementerian Keuangan untuk menjaga inflasi komponen harga pangan bergejolak dilakukan dengan memberikan insentif fiskal kepada daerah yang berhasil mengendalikan harga.

“Mereka yang inflasinya rendah secara konsisten diberikan reward dan itu dilakukan setiap 3 bulan. Ini menyebabkan daerah-daerah memiliki awareness terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap inflasi terutama dari sisi distribusi logistik maupun dari sisi komoditas,” jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah memiliki domain dalam melakukan intervensi terhadap harga pangan bergejolak alias volatile food. Kementerian Dalam Negeri, katanya, juga melakukan rapat mingguan dengan para kepala daerah untuk membahas inflasi volatile food ini.

Sri Mulyani mengatakan upaya menjaga inflasi volatile food ini amat penting. Pasalnya inflasi pangan itu akan mempengaruhi langsung daya beli masyarakat.

“Kami akan terus rumuskan langkah-langkah sesuai yang tadi saya sampaikan, APBN sebagai shock absorber dalam rangka menjaga daya beli masyarakat terutama dalam momentum pertumbuhan ekonomi global melemah kita harus melindungi dari sisi domestik,” kata Sri Mulyani.

LAINNYA
x