x

Iran-Saudi Kembali Berdiplomatik, Israel Ketar Ketir

2 minutes reading
Monday, 13 Mar 2023 12:57 0 148 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Iran dan Arab Saudi bersepakat menghidupkan kembali hubungan diplomatik. Kesepakatan itu dapat menghambat upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengisolasi Teheran. Serta niatnya untuk mendekatkan diri dengan negara-negara Arab.

Tidak hanya itu, beberapa ahli mengatakan, kekhawatiran yang lebih mendesak bagi Israel ialah terkait kesepakatan yang ditengahi China pada Jumat lalu antara kekuatan Muslim Sunni dan Syiah. Hal itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) memberikan ruang di wilayah tersebut, tepat ketika pemerintah Netanyahu sangat membutuhkannya.

Seorang pejabat Israel menggambarkan detente atau relaksasi hubungan tersebut sebagai proses awal yang tidak mengejutkan dan seharusnya tidak menghalangi kemajuan paralel menuju normalisasi antara Israel dan Arab Saudi. Bagaimanapun, Israel makin dekat dengan Uni Emirat Arab meskipun Abu Dhabi juga melibatkan Teheran.

Sementara itu, Israel terus melakukan kampanye ancaman terselubung untuk menyerang Iran sendirian. Jika menganggap diplomasi nuklir menemui jalan buntu.

“Ini adalah pukulan brilian oleh China dan Iran untuk melemahkan normalisasi Saudi-Amerika dan Saudi-Israel. Ini membantu membawa Teheran dari sikap dingin dan melemahkan upaya Amerika dan Israel untuk membangun koalisi regional dalam menghadapi Iran. Sebab berada di titik puncak konflik, mengembangkan senjata nuklir,” kata Mark Dubowitz, CEO Foundation for Defense of Democracies di Washington, Senin (13/3/2023).

Sikap AS terkait hal tersebut pun menjadi perhatian Israel. Pasalnya, pemerintahan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, yang belum mengundang Netanyahu ke Gedung Putih, telah menyuarakan keprihatinan yang luar biasa kuat terhadap koalisi agama-nasionalis yang menopang Netanyahu.

Netanyahu juga ditimpa oleh demonstrasi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel yang mendesak adanya perombakan yudisialnya.

Detente Saudi-Iran sebagai Peringatan

Amos Yadlin, Mantan Kepala Intelijen Militer di bawah Netanyahu, mengatakan detente Saudi-Iran harus menjadi peringatan.

“Fokus pemerintah pada perombakan yudisial yang mencabik-cabik bangsa dan melemahkan Israel di semua dimensi. Hingga mencerminkan keterputusan yang mendalam antara Netanyahu dan tren geopolitik internasional,” kata Yadlin di Twitter.

Dia pun menuduh Netanyahu telah menimbulkan kerusakan luar biasa pada keamanan nasional Israel. Yadlin juga mendesak Netanyahu untuk mempererat hubungan dengan Biden tentang cara menjalin hubungan Israel-Saudi dan bersama-sama menangani program nuklir Iran.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x