x

Jika Kasus Omicron di Sumut Terus Meningkat, Gubsu : Sekolah Saya Tutup Kembali

2 minutes reading
Friday, 11 Feb 2022 15:13 0 139 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi tak hanya menegaskan pandemi harus ditangani serius demi kesehatan masyarakat, namun ia  juga meminta penanganan Covid-19 tidak dibawa ke ranah ppoliti. Apalagi Pilkada Sumut 2024 masih lama.

Hal itu, disampaikan Edy saat acara Temu Wicara Gubernur Sumatera Utara Dengan Tokoh Adat, Toko Agama dan Toko Budaya dalam rangka Penyuluhan Tatanan Kehidupan Baru COVID-19 yang digelar di rumah dinas Gubernur di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jum’at (11/2/2022).

“Ini bukan cerita politik, ini cerita serius. Saya tidak perlu populer, jangan disampaikan dengan ini (dibawa ke ranah politik). Mengapa tidak seiya sekata dalam menghadapi real (Covid-19) nyata ini,” kata Edy.

Berdasarkan data diperoleh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 10 Februari 2022, kasus aktif Covid-19 berjumlah 637 kasus baru. Sedangkan, Covid-19 dengan varian Omicron dari tanggal 24 Januari hingga 10 Februari 2022 dengan jumlah kasus Probable Omicron 656 dan positif Omicron 28 kasus.

Jika angka kasus aktif Covid-19 varian Omicron tersebut, terus meningkat. Mantan Pangkostrad itu berencana akan kembali menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi daring 100 persen.

“Kalau ini, meningkatkan akan saya tutup kembali sekolah ini. Pasti saya tidak populer, lebih baik saya tidak populer, dari pada anak-anak saya sakit semua,” tutur Edy.

Dengan ini, Edy mengajak tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh pemuda, tokoh-tokoh adat untuk dapat bekerjasama dengan Pemprov Sumut untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 dan menyadarkan masyarakat tentang vaksin.

“Ini tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada kepentingan kelompok. Tidak ada urusan pribadi, yang ada urusan Sumatera Utara,” jelas Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengatakan dalam penanganan Covid-19 ini, tidak ada berpikiran untuk membawa ke ranah politik.

“Saya tidak punya partai, punya saya partai Sumatera Utara,” sebut purnawirawan jenderal bintang tiga TNI itu.

Kemudian, Edy menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa berkata lembut. Namun, bahasa kasar berbanding terbalik dengan hatinya yang lembut.

“Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya tidak bisa berkata-kata yang baik, berkata lah dengan lembut. Saya tidak bisa, karena ini sudah paling lembut. Yakinlah, kata-kata saya ini, tak sekasar hati saya, ” jelas Edy.

Penulis/Editor : Teuku

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x