x

Kisah Viral Mahasiswa IPB, Jadi Mualaf dan Kuliah di Turki

3 minutes reading
Wednesday, 5 Oct 2022 07:12 0 807 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang wanita cantik asal Medan, Arnita Rodelina Turnip menjadi viral belakangan ini. Pasalnya,Arnita membagikan ceeita dirnya yang sempat diusir oleh keluarga dan kehilangan beasiswa karena memutuskan untuk menjadi mualaf.

Tak hanya itu, Arnita juga membagikan kisahnya yang pulang pergi pagi buta untuk bekerja demi membiayai hidupnya dan sang adik. Namun, di balik semua tantangan tersebut, Arnita menemukan keajaiban yang menghampirinya satu per satu. Tidak sedikit orang yang terinspirasi karena kisahnya ini.

“Jadi, akhirnya saya telepon mamak mengatakan kalau saya masuk Islam. Bapak saya marah-marah, dia bilang satu sen pun tidak bisa lagi saya ambil dari rumah,” ungkap Arnita, dikutip dari kanal YouTube Rukun Indonesia.

“Cari bapakmu mamakmu, semuanya,” tambah Arnita.

Arnita menjalani hari-harinya seperti biasa. Ketika menginjak semester 2, dia dikabarkan tidak lagi mendapatkan uang saku dari beasiswanya. Namun, Arnita masih melanjutkan kuliah dengan memutuskan berjualan donat di kampusnya.

“Waktu itu di IPB ada yang jual donat. Jadi, pukul 4 pagi antre donat, terus pukul 7 saya tawarkan ke anak-anak kelas yang baru datang,” ujar Arnita.

Dengan berdagang donat, Arnita mendapat keuntungan 10 ribu per hari, hanya untuk biaya makan. Ketika tidak ada uang untuk membeli makanan, Arnita akan makan donat dagangannya.

“Kalau saya lagi enggak ada uang, ya, sudah, donatnya saja yang saya makan,” kata Arnita.

Tak hanya berjualan donat, Arnita juga bekerja sebagai guru les privat dan buruh laundry. Hal ini dia lakukan untuk membiayai kebutuhan hidup dan juga sekolah sang adik yang memilih ikut Arnita sekolah di Bogor.

Dalam kesusahannya, Arnita tetap menjalani kehidupannya dengan yakin bahwa Allah akan terus membantunya. Seiring berjalannya waktu, dengan banyaknya rintangan yang perlu dilewati wanita cantik ini, Arnita pun mendapatkan berkah dari Allah Subhanahu wa ta’la. Dia diterima bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Turki.

Diterima Kerja dan Lulus Kuliah di Turki

Meski lulus kuliah dengan IPK yang terbilang kecil, semangatnya untuk mencari kerja tak pernah surut. Arnita bertekad untuk mencari kerja di luar negeri karena dia tahu akan sulit bila melamar kerja di Indonesia dengan IPK-nya tesebut.

“IPK saya hanya 2,93. Saya sadar diri kalau di Indonesia, saya enggak akan jadi apa-apa. Kalau saya enggak jadi apa-apa, keluarga dari bapak saya akan menyangkutkan Islam dengan nasib saya,” kata Arnita.

Dengan tekad tersebut, Arnita terus berusaha mencari pekerjaan melalui berbagai platform lowongan kerja. Dia pun akhirnya melamar ke salah satu perusahaan multinasional di Turki dan dinyatakan diterima bekerja.

Arnita juga berpikir, sangat disayangkan bila hanya bekerja saja di Turki. Akhirnya, dia mengajukan penawaran kepada direktur perusahaannya untuk memberikan beasiswa sekolah di Turki juga.

“Nah, terus saya bilang ke direkturnya minta beasiswa untuk lanjut kuliah. Mereka lihat potensi saya dan akhirnya disetujui. Namun, mereka enggak cover biaya lainnya, hanya uang kuliah saja,” ujar Arnita.

Setelah mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Turki, dari 2.080 peserta hanya ada 30 peserta yang lolos. Alhamdulillah, tak disangka Arnita berhasil menduduki peringkat ke-15 dan satu-satunya mahasiswi asal Indonesia yang lolos ke universitas tersebut.

“Dari 2.080 peserta yang daftar diseleksi masuk 30 peserta, saya peringkat 15 dan satu-satunya orang Indonesia yang lolos ke universitas itu tahun ini dan orang pertama dari IPB yang kuliah di kampus itu,” kata Arnita.

Dirinya pun menyampaikan bahwa menjadi seorang Muslim itu bukan orang yang jahat. “Saya mau menunjukkan ke orang tua saya atau ke orang-orang yang dulunya nge-judge saya jadi teroris karena masuk Islam dan sebagainya, kalau Islam enggak seperti itu,” jelas Arnita.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x