x

Lubang Bekas Galian C Ambil Korban Jiwa, Bocah 11 Tahun Tewas Tenggelam  

3 minutes reading
Monday, 12 Oct 2020 16:47 0 143 admin

BICARAINDONESIA-Batangkuis : Pasangan suami-istri (pasutri), Misto (40) dan Tutu Arimah (38), kini hanya bisa menahan kesedihan setelah putra mereka M Andara Maulana harus tewas secara tragis.

Semua terjadi gara-gara bekas galian C yang sudah menyerupai danau di Dusun VIII, Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, sehingga menyebabkan warga Jl. Cemara II, Desa Tanjungsari, Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang itu arus kehilangan satu dari dua anaknya.

Siswa kelas IV di bangku Sekolah Dasar (SD) sekaligus sulung dari dua bersaudara itu, meregang nyawa setelah tenggelam di lokasi bekas galian C di lahan PTPN2 tersebut, Senin siang (12/10/2020).
Kejadian itu, membuat Misto dan Tutu Arimah begitu terpukul. Begitu juga dengan tetangganya.

“Pukul (14.00 WIB), anak Dusun 8, sekitar 15 orang (anak-anak) mau mandi-mandi di lokasi galian C di Dusun VIII, Desa Sena. Dari 15 anak itu, rata-rata kelas 6 SD, semuanya warga Desa Tanjungsari. Cuma delapan anak yang mandi, sisanya di pinggir,” kata Candra, warga sekitar, menirukan ucapan teman-teman korban.

Menurut teman-teman korban, sambung Candra lagi, korban tidak bisa berenang. Jadi, dia minta gendong, salah seorang temannya, Alvin (12), kelas VI SD, warga Jl. Cemara IV, Desa Tanjungsari, Kec. Batangkuis, untuk menyeberang.

Di tengah kolam, lepas gendongannya dan korban tenggelam. Sempat ditolong sama Alvin, tapi nggak sanggup. Setelah menyelam lama dan naik ke tanah, Alvin sempat muntah darah. Setelah itu, kawan-kawan korban minta tolong sama warga.

“Lima belas menit kemudian, terdengar suara teriakan penjala ikan, yang menemukan jasad korban. Setelah itu, korban langsung dibawa ke Klinik Ganesha di Bakatangkuis, namun sudah meninggal dunia,” terangnya lagi.

Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Batangkuis, AKP Simon Pasaribu dan Kanit Reskrimnya, Ipda Panji Nugraha.
Keduanya menerangkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, pukul 14.00 WIB, korban bersama sekitar 15 orang temannya main ke tempat kejadian perkara (TKP).

Selanjutnya, salah seorang teman korban, Alvin yang bisa berenang, masuk ke kolam bekas galian C. Kemudian, korban meminta kepada Alfin untuk ikut berenang, berhubung korban tidak bisa berenang.

Alvin dan teman-temannya yang lain sempat melarang, namun korban langsung melompat ke pundak Alvin. Ia lalu berusaha ke darat, namun tidak kuat menahan korban. Seketika itu pula, Alvin dan korban sama-sama tenggelam. Kemudian Alvin berusaha dan keluar dari kolam, lalu menyeberang.

Sesampai di darat, Alvin muntah darah. Sedangkan korban tenggelam di dasar kolam. Selanjutnya, datang warga yang sedang menjala ikan berusaha mengangkat korban dari dasar kolam.

Sekitar 15 menit kemudian, korban bisa dievakuasi ke darat. Akan tetapi, korban sudah meninggal dunia.

“Kemudian korban dibawa ke Klinik Ganesha. Sesampai di klinik, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka di Jl. Cemara II, Desa Tanjungsari. Atas kejadian itu, ayah korban, Misto, mengaku ikhlas dan membuat pernyataan agar perkara ini tidak diproses hukum,” terang Simon dan Panji.

Penulis : Budi
Editor : Yudis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x