Minim Permintaan, Harga Minyak Turun ke US$76,41 per Barel
BICARAINDONESIA-Jakarta : Melimpahnya persediaan minyak di tengah minimnya permintaan, membuat harga minyak anjlok. Pada akhir perdagangan, harga minyak turun hampir US$3, Kamis (2/2/2023).
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) anjlok US$2,46 (3,1 persen) ke posisi US$76,41 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent melemah US$2,62 (3,1 persen) ke level US$82,84 per barel.
Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, persediaan minyak mentah dan bahan bakar negara tersebut naik ke level tertinggi sejak Juni 2021. Hal itu disebabkan karena permintaannya tetap lemah.
“Pasar bereaksi terhadap laporan yang menunjukkan tidak ada permintaan minyak mentah atau bahan bakar,” kata sumber di Again Capital LLC di New York John Kilduff.
Di lain sisi, The Fed menaikkan target suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada Rabu (1/2/2023). Namun, mereka terus menjanjikan peningkatan berkelanjutan dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran melawan inflasi yang belum usai.
Kemudian, menteri dari kelompok produsen OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia tetap mempertahankan kebijakan produksinya. Akan tetapi, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperkirakan, permintaan minyak akan meningkat karena aktivitas ekonomi China yang mulai pulih.
Editor: Rizki Audina/*
Related posts
 |
__ |  |
