x

Panasonic Pastikan Tidak Ada PHK di RI

2 minutes reading
Friday, 16 May 2025 08:53 0 103 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Bos Panasonic Indonesia buka suara soal kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) principal Panasonic global. Ia mengklaim bahwa tidak ada PHK yang terjadi di Indonesia.

“PHK tidak terjadi di Indonesia. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dunia. Pabrik Panasonic di Indonesia juga menjadi basis ekspor ke 80 negara, yang menandakan daya saing yang kuat dari perusahaan yang ada di Indonesia,” ujar Vice President Director PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Daniel Suhardiman dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

Selain itu, Daniel mengatakan Indonesia mempunyai pasar domestik yang kuat yang juga didukung oleh kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pemerintah. Hal itu merupakan salah satu insentif bagi industri dalam negeri termasuk Panasonic di Indonesia untuk terus menambah investasi.

“Namun, ini menjadi peringatan bagi seluruh stakeholder bahwa persaingan semakin ketat, transformasi dan inovasi dibutuhkan untuk bertahan, dan perlu terus didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan mengamankan pasar dalam negeri,” kata Daniel yang juga Sekjen Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel).

Hal yang sama juga disampaikan Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief. Ia menegaskan bahwa PHK tersebut tidak terjadi di Indonesia.

Indonesia, kata Febri, tetap menjadi salah satu basis produksi penting bagi Panasonic di kawasan Asia Tenggara.

“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat,” ujar Febri di Jakarta, Senin (12/5).

Ia mengakui bahwa utilisasi industri elektronik saat ini sedang berada pada level yang rendah, yakni 50,64% pada triwulan I tahun 2025. Sedangkan, sebelum masa pandemi Covid-19, utilisasi sector ini mencapai 75,6%. Kondisi ini menjadi pengingat bagi seluruh pelaku industri dan para karyawan untuk terus beradaptasi dan melakukan transformasi agar tetap kompetitif.

“Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat. Ini adalah peringatan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan hidup,” katanya.

LAINNYA
x