Pelajar Asal Tanjungmorawa Tewas Tenggelam di Aliran Sungai Belumai

BICARAINDONESIA-Telunkenas : Entah siapa yang memulainya, mandi-mandi di sungai, acapkali menjadi salah satu tradisi di Indonesia setiap kali bulan suci Ramadan tiba.

Tapi kali ini, tradisi menyalah itu justru berakibat fatal hingga akhirnya merenggut nyawa. Demikian yang dialami remaja bernama Anton Mandasari ini.

Read Also

11 month ago

Berduaan di Kamar Hotel dengan Wanita, Wabup Rokan Hilir Sulaiman Diamankan Polisi

284 Iki

Pelajar berusia 16 tahun, warga Pasar 14, Gang Warisan, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, harua meregang nyawa setelah ia hanyut dan tenggelam di Sungai Belumai (Tapak Gajah), Dusun I Tungkusan, Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang pada Minggu sore, 11 April 2021, sekitar pukul 17.15 WIB, saat melaksanakan tradisi tahunan tersebut.

Kanitreskrim Polsek Talun Kenas, Ipda Irfan Alma menjelaskan, siang itu diketahui korban bersama empat temannya, Diki (18), warga Dusun 1 Tungkusan, Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir dan 3 lainnya, M Akip (16), Sahril Ramadhan (16) dan M Fitrah (16)  warga Desa Limau Manis, Gang Warisan, Kecamatan Tanjungmorawa itu tengah mandi-mandi si sungai tersebut.

Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, tiba-tiba korban hanyut terbawa arus dan tenggelam. Keempat temannya yang mengetahui itu panik dan langsung berlarian memberitahukan ke warga sekitar.

Read Also

3 year ago

FIS UINSU Diterpa Isu Tak Sedap, Dekan: Kita Akan Telusuri dan Jika Benar Kita Tindak Sesuai Peraturan

193 rizaldyk

Kepala Dusun (Kadus) 1 Tungkusan, Asbullah bersama warga lainnya berbondong-bondong ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Setengah jam lebih, tepatnya pukul 15.40 WIB, akhirnya jasad korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tidak lama berselang, orangtua korban datang dan langsung membawa pulang korban ke rumah duka.

“Petugas kita mendapat informasi itu sekitar pukul 17.00 WIB. Langsung ke lokasi mengumpulkan keterangan saksi-saksi,” kata Irfan Alma.

Disebutkannya, orangtua keberatan jika korban diautopsi. Dan setelah membuat surat pernyataan tidak keberatan, keluarga korban selanjutnya membawanya ke rumah duka untuk disemayamkan.

Penulis : Budi
Editor : Teuku