x

Pesta Lem Aibon di Semak-semak, Aksi 5 Pelajar di Pandan Dipergoki Warga

2 minutes reading
Tuesday, 6 Apr 2021 09:17 0 181 admin

BICARAINDONESIA-Tapanuli Tengah : Penutupan seluruh fasilitas pendidikan akibat larangan pembelajaran tatap muka akibat pandemi Covid-19, berdampak luas terhadap terhadap prilaku para pelajar.

Parahnya, prilaku itu cenderung ke arah negatif. Apalagi bagi mereka yang sangat kurang pengawasan dari orangtua.

Contoh itu terlihat saat warga memergoki 5 orang pelajar di Kelurahan Lubuk Tukko Induk, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Selasa malam, 5 April 2021 sekitar pukul 22.00 WIB, yang tengah pesta menghisap ‘lem Aibon’ alias lem kambing.

Agar aksi mereka tidak ketahuan orangtua atau warga lainnya, mereka juga sengaja memilih lokasi semak-semak yang kemungkinan tidak dicurigai.

Bagi penghisap lemi ini, tujuannya jelas agar bisa mabuk atau biasa dikenal dengan nge-fly. Apalagi penggunaan lem aibon saat ini mulai digandrungi anak-anak remaja. Selain murah, sensasi yang dihasilkan juga nyaris serupa dengan menghisap narkoba.

Namun kelakukan nakal kelima para pelajar inipun akhirnya ketahuan warga sekitar, saat mereka yang sudah mabuk, mulai berisik dan berhalusinasi.

Saat penggerebekan dilakukan, 2 dari 5 pelajar ini sempat berusaha kabur. Namun karena terlanjur mabuk, keduanya bingung hingga akhirnya berhasil ditangkap warga.

Kelimanya pun langsung diberi pencerahan soal lem aibon yang dapat merusak kesehatan dan sangat merusak syaraf.

“Mau jadi apalah kalian ke depan, rusak badan, pikiran dan jiwa kalian dan bisa gila akhirnya,” hardik warga di lokasi.

Padahal lem Aibon ini dipergunakan karena kemampuannya untuk merekatkan karet, kayu, logam, kain, dan banyak bahan lain. Baunya yang khas dan menyengat membuat lem ini sering disalahgunakan.

Tak lama kemudian, para pelajar ini diperkenankan pulang setelah dijemput orang tuanya ke Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Tukko Induk, Kecamatan Pandan, Tapteng. Sangking emosinya, sejumlah orang tua sempat melayangkan tangannya, karena melihat anaknya melakukan hal yang tidak baik untuk masa depannya.

“Terimakasih semua buat adik-adik, sekali lagi anak-anak ini kedapatan lagi jangan segan-segan bawakan saja ke Polsek biar tau anak-anak ini,” ucap para orangtua yang hadir seraya berharap agar ke depan kembali diaktifkan ro da malam agar hal-hal serupa bisa diantisipasi.

Laporan : Benny
Editor : Teuku

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x