x

Poldasu : Penganiayaan Aktivis di Langkat Masih Proses Penyidikan

2 minutes reading
Monday, 22 Feb 2021 12:40 0 137 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Kasus pemukulan dan penganiayaan terhadap aktivis mahasiswa Ahmad Zulfahmi Fikri yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di sebuah cafe kawasan Jalan Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada Senin, 15 Februari 2021 lalu, menjadi atensi Poldas Sumut.

Untuk mengungkap tindak pidana premanisme tersebut, sejauh ini Poldasu telah membentuk tim untuk melakukan penyidikan. Hal itu dilakukan sebagai tindaklanjut laporan mahasiswa UIN Sumut itu yang didampingi kuasa hukumnya Muhammad Iqbal Zikri, SH ke Polda Sumatera Utara yang tertuang dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor STTLP/347/II/2021/Sumut/SPKT ‘I’ tanggal 15 Februari 2021.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa laporan kasus pemukulan terhadap Ahmad Zulfahmi Fikri, saat ini dalam proses penanganan

“Iya, LP (laporan) tertanggal 15 Februari, saat ini lagi proses penyidikan iya,” ujar Kombes Tatan, Senin (22/2/2021).

Seperti diketahui, seorang tokoh muda Kabupaten Langkat Ahmad Zulfahmi Fikri, telah menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal di Cafe Lajor Kopi, Jalan Sudirman Stabat, pada Senin siang, 15 Februari 2021 sekitar pukul 13.00 WIB.

Ahmad Zulfahmi Fikri, korban penganiayaan/foto : ist

Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh dua orang tak dikenal tersebut, korban yang sering disapa Fikri itu mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada saat Fikri bersama beberapa rekannya baru tiba di Cafe Lajor Kopi. Secara tiba-tiba, dua orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor polisi menghampiri korban dan langsung memukul korban (Fikri), hingga korban terjatuh.

Usai melakukan pemukulan, pelaku langsung kabur menuju ke arah Simpang Bupati. Pada saat peristiwa pemukulan itu terjadi, seorang rekan Fikri sempat merekam bentuk video saat pelaku melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.

Bahkan pelaku juga sempat melontarkan ucapan ‘jangan ikut campur kau, jangan ikut campur kau, jangan ikut campur kau.’

Fikri sendiri saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp menyatakan, kuat dugaan peristiwa penganiayaan itu berkaitan dengan komentarnya selama ini tentang banyaknya lubang di badan jalan di Kabupaten Langkat.

“Kuat dugaan terkait komentar mengenai banyaknya jalan berlubang yang ada di badan jalan di Langkat,” ungkapnya.

Saat ditanya, apakah Fikri (korban) mengenal pelaku yang menganiaya dirinya tersebut?

“Tidak kenal aku bang. Selain aku dipukulnya, muka ku juga dipijaknya sambil bilang jangan ikut campur masalah Bupati,” sebutnya.

Penulis/Editor : Teuku

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x