x

Proyek Floodway di Medan Didemo, Kontraktor Bilang Tak Ada Kompensasi

2 minutes reading
Saturday, 6 Apr 2024 23:23 0 255 Amri Abdi

BICARAINDONESIA-Medan : Sejumlah warga dan mahasiswa menggelar aksi demo di depan Kantor Walikota Medan, terkait kompensasi proyek floodway di Jalan Asoka Pasar 1, Medan Selayang. Pihak kontraktor pun merespons soal tuntunan warga tersebut.

Manajer Lapangan Proyek Floodway Baktiar Sidabutar mengatakan untuk proyek tersebut tidak ada kompensasi kepada masyarakat. Kompensasi yang ada hanya untuk lahan yang terkena proyek saja.

“Kalau kompensasi di proyek ini nggak ada, apalagi dari pihak BWS. Ini kan pembebasannya bukan haknya BWS atau kontraktor, kompensasi itu biasanya diberikan oleh Perkim, tapi terhadap tanah yang terdampak akibat pembangunan, contohnya di inlet sama di outlet, kalau sepanjang Jalan Asoka itu kan jalan punya pemerintah, jadi tidak mengganggu lahan masyarakat,” kata Baktiar Sidabutar, Sabtu (6/4/2024).

Baktiar mengaku pihaknya sudah dua kali melakukan pertemuan dengan warga terkait kompensasi. Pihaknya menegaskan tidak ada kompensasi dari kontraktor maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR selaku pemilik proyek.

Namun karena masyarakat terus menuntut, BWS saat itu kemudian menjanjikan akan bertanya ke Walikota Medan Bobby Nasution terkait kompensasi itu. Di pertemuan kedua, jawaban Bobby soal tidak ada kompensasi pun disampaikan ke warga.

“Tetapi karena desakan dari masyarakat pihak BWS ingin membantu menanyakan langsung ke pak Wali, maka dijanjikan akan disampaikan dulu ke pak Wali masalah kompensasi itu ada atau nggak,” ucapnya.

“Kemudian kita lanjutkan ke pertemuan sosialisasi kedua di kantor Lurah, di situ juga disampaikan kontraktor tidak ada kompensasi, BWS tidak ada kompensasi, dan jawaban dari pak Wali itu nggak ada kompensasi,” imbuhnya.

Warga kemudian disebut menuntut agar kompensasi dibayarkan oleh pihak kontraktor. Baktiar menyebutkan jika kompensasi dari mereka tidak ada, pihaknya hanya bisa menambah alat berat dengan harapan pengerjaan lebih cepat selesai.

“Kemudian masyarakat menuntut agar kontraktor yang memberikan kompensasi, padahal di dalam RAB yang namanya kompensasi itu nggak ada, dari mana kita bisa memberikan kompensasi, tetapi kontraktor menjanjikan akan mempercepat pengerjaan dari yang harusnya, paling itu lah yang bisa kita bantu,” sebutnya.

Baktiar menuturkan jika panjang proyek tersebut secara keseluruhan adalah 1,2 kilometer. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada November 2024 jika sesuai kontrak.

“Kalau panjangnya ini totalnya 1,2 kilometer, cuma khusus Jalan Asoka ini sepanjang 400 meter aja, pengerjaan sampai akhir November kalau di kontraknya,” tutupnya.

Penulis/Editor : Amri

LAINNYA
x