x

Rakyat Prancis Demo Tolak Sistem Pensiun, 1,2 Juta Orang Turun ke Jalanan

2 minutes reading
Wednesday, 1 Feb 2023 03:32 0 114 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Akibat rencana Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mereformasi sistem pensiun, demo besar mengguncang Prancis, Selasa (31/1/2023). Sedikitnya, 1,27 juta orang turun ke jalanan.

Dikutip dari CNBC Indonesia, demo itu merupakan putaran kedua dari sebelumnya, yakni tanggal 19 Januari. Bukan hanya Paris, massa juga berkumpul hampir di seluruh negeri, termasuk Marseille, Montpellier, Lyon, Nantes, dan Bordeaux.

Kantor berita AFP mencatat bahwa demo tersebut menjadi yang terbesar sejak tahun 2021. Yang mana, terdapat 1,23 juta orang terlibat.

“Pemerintah harus mendengar penolakan besar-besaran terhadap ini dan menariknya,” kata Wakil Serikat Pekerja Force Ouvriere, Patricia Drevon.

Konferensi pers diadakan bersama dengan para pemimpin buruh lainnya. Guna menegaskan protes akan berlangsung lagi Selasa dan Sabtu depan.

“Ini salah satu demonstrasi terbesar yang diselenggarakan di negara kami dalam beberapa dekade,” kata ketua serikat pekerja lain, CFDT moderat, Laurent Berger.

Usia Pensiun di Prancis

Diketahui, usia pensiun di Prancis lebih lama dibanding negara Eropa kebanyakan, yakni 62 tahun. Namun, pemerintah Presiden Emmanuel Macron hendak menunda usia pensiun 2 tahun, menjadi 64.

Dia pun ingin memperpanjang periode pembayaran pensiun. Menurutnya, hal itu guna mendapat tambahan US$ 19,1 miliar dana untuk membendung defisit di tahun-tahun mendatang.

Hal itulah yang ditentang pekerja. Namun, dari data OECD, Prancis memang menjadi yang tertinggi dalam membelanjakan uangnya untuk pensiun.

“Kami membutuhkan orang-orang untuk bergabung dalam gerakan pemogokan agar memiliki dampak nyata. Protes setiap 10 hari tidak akan cukup untuk membuat pemerintah mundur,” tambah seorang pensiunan guru, Viviane Rongione.

“Saya tidak ingin menunggu sampai saya berusia 64 tahun. Saya seorang guru taman kanak-kanak dan tidak mungkin mengajar sampai usia lanjut. Kami selalu harus berjongkok dan lutut saya sudah sakit,” kata Sandrine Carre, 52, di Kota Barat Daya Bordeaux.

“Saya terus melakukan shift malam dan itu semakin sulit saat ini,” tambah warga lain, Christian (54) yang menjadi pekerja rephrasing simulator penerbangan di Toulouse.

Meski berlangsung damai, bentrokan kecil antara aktivis anarkis dan sayap kiri dengan polisi terjadi di Paris. Aparat dilaporkan menangkap 18 orang.

Sementara itu, dalam survei OpinionWay, 60% orang Prancis mendukung protes. Ini diyakini membuat partai Macron dan sekutunya yang tidak memiliki mayoritas suara absolut di parlemen, harus bekerja keras meloloskan UU.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x