x

Sayembara! Siapa Bisa Ungkap Kasus Kematian Miliarder Kanada, Hadiahnya Rp546 M

2 minutes reading
Sunday, 18 Dec 2022 12:11 0 124 admin

BICARAINDONESIA-Toronto : Penyebab kematian miliarder Kanada, Barry Sherman dan istrinya, Honey hingga kini masih menyisakan teka-teki. Hadiah sebesar $35 juta atau Rp546 miliar disiapkan bagi mereka yang bisa mengungkap kasus ini.

Seperti dilansir CNN, pada tanggal 15 Desember 2017, seorang makelar barang tak bergerak yang berkunjung ke rumah besar pasangan itu di Toronto sekitar tengah hari menemukan tubuh mereka, berpakaian lengkap, di samping kolam renang bawah tanah dalam ruangan mereka.

Mereka setengah duduk berdampingan, dengan ikat pinggang diikatkan di leher mereka dan diikat ke pagar kolam renang dalam ruangan.

Kematian Sherman dan istrinya ini dinyatakan misterius karena tidak ada tanda-tanda orang asing masuk secara paksa ke dalam rumah keduanya. Namun diketahui juga bahwa pasangan ini tidak memiliki tanda-tanda depresi yang bisa mendorong aksi bunuh diri seperti teori yang beredar.

Diketahui Sherman dan istrinya berencana menghabiskan liburan Tahun Baru bersama kerabat mereka di Florida, Amerika Serikat.

Sherman mendirikan Apotex pada tahun 1974. Apotex berkembang pesat dengan memperkenalkan sejumlah besar obat-obatan generik yang lebih murah dibanding obat bermerek. Apotex tercatat sebagai perusahaan produsen obat generik nomor 7 di dunia dengan 11 ribu karyawan dan penjualan tiap tahun mencapai lebih dari CAN$2 miliar (Rp20 triliun) di lebih dari 45 negara.

Majalah Forbes mencatat kekayaan Sherman yang merupakan orang terkaya nomor 12 di Kanada ini, mencapai angka US$ 3,2 miliar (Rp42,8 triliun). Dia pensiun dari jabatan sebagai CEO Apotex pada tahun 2012, namun tetap menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

Hadiah Miliaran

Lima tahun berselang, pada peringatan pembunuhan minggu ini, putra Sherman menawarkan tambahan $25 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku pembunuhan tersebut. Hadiahnya sekarang $35 juta.

“Minggu ini menandai peringatan lima tahun sejak orang tua saya dibunuh di rumah mereka. Setiap hari sejak saat itu menjadi mimpi buruk. Saya telah diliputi rasa sakit, kehilangan, dan kesedihan dan perasaan ini terus bertambah,” kata Jonathon Sherman dalam sebuah pernyataan kepada CBC News Kanada.

“Penutupan tidak akan mungkin sampai mereka yang bertanggung jawab atas tindakan jahat ini diadili,” tambahnya.

“Saya berharap hari ketika saya melakukan pembayaran ini, karena pada akhirnya akan memungkinkan untuk pemulihan,” lanjutnya.

Editor : Tyan/dtc

LAINNYA
x