Selidiki Penyiksaan Ketua RT, Propam Poldasu Kembali Turunkan Tim ke Mapolsek Percut Seituan

BICARAINDONESIA-Medan : Tim Bidang Propam Poldasu, terus melakukan penyelidikan terkait kasus penyiksaan dan penganiayaan terhadap Sarpan, Ketua RT IV, Dusun XIII, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, Kab. Deliserdang yang dilakukan dalam sejumlah oknum petugas Polsek Percut Seituan.

“Sejak tadi pagi pemeriksaan dilakukan tim Propam. Sampai sore ini juga belum selesai,” sebut sumber di Mapolsek yang berlokasi di Jl. Letda Sujono, Medan itu, Jum’at (10/7/2020).

Read Also

1 year ago

12 Warga Tewas di Lokasi Tambang Emas Ilegal, Dirkrimum Poldasu Gelar Konpers

122 rizaldyk

Hanya saja, belum diketahui pasti materi penyelidikan lanjutan tersebut. Disebut-sebut, seluruh oknum polisi yang terlibat penganiayaan dan penyiksaan Sarpan, diperiksa di ruang Kanitreskrim.

Seperti diketahui, sebanyak 8 orang petugas terdiri dari Perwira dan Bintara, termasuk diantaranya Kapolsek dan Kanitreskrim yang sebelumnya sudah dicopot dari jabatannya, kini menjalani pemeriksaan petugas Bidang Propam Polda Sumatera Utara.

Mereka diperiksa atas dugaan penganiayaan terhadap salah satu saksi dalam kasus pembunuhan bernama Sarpan.

Read Also

3 year ago

Tuntut Keadilan karena Merasa Ditipu, Mantan Karyawan Inalum Perkarakan Oknum Notaris

300 admin

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengakui, Kompol Otniel Siahaan dan Kanitreskrim Polsek Percut Seituan Iptu Luis Beltran beserta Panitreskrim, termasuk diantaranya dalam daftar terperiksa.

Seperti diketahui, usai dibebaskan, Sarpan yang sebelumnya dihadirkan ke Polsek Percut Seituan terkait kasus pembunuhan, malah jadi korban penganiayaan secara keji.

Tak hanya ditahan tanpa dasar kesalahan selama 5 hari, di dalam sel ia juga menjadi sasaran pemukulan petugas secara berulang. Tak sebatas itu, dalam pengakuannya, pria 57 tahun itu juga sempat disetrum oleh polisi di sel tahanan.

Ketika dibebaskan karena aksi massa yang nenggeruduk ke Mapolsek Percut Sei Tuan, kondisi pria yang juga berprofesi sebagai buruh bangunan itu, sangat memprihatinkan. Tak hanya kondisinya yang lemah, kedua matanya juga terlihat memar.

Penulis : Amri
Editor : Yudis