Korban Bencana Banjir di Aceh Tamiang Tetap Laksanakan Salat Jumat
Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Muhammadiyah, Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, meski wilayah ini turut terdampak bencana banjir/foto: dis BICARAINDONESIA-Aceh Tamiang: Sebagai umat Muslim, salat Jumat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, sekalipun dalam keadaan bencana.
Hal itu pula yang dilakukan umat Muslim di Kampung Paya Bedi, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Meski turut menjadi korban bencana, namun kewajiban tersebut tetap mereka laksanakan, Jumat (5/12/2025).
Pelaksanaan salat Jumat itu tampak dilaksanakan di Masjid Muhammadiyah, karena hampir rata-rata masjid di kawasan tersebut, turut terdampak bencana banjir sehingga tertutup lumpur dan hingga kini belum bisa dibersihkan secara total.
Ustadz Irfan Irawan, SS, khatib dari Kota Medan dalam khutbahnya menyampaikan, bencana adalah sebuah peringatan dari Allah SWT kepada umat-Nya untuk selalu bertawakkal sambil muhassabah diri.
“Kita boleh percaya ramalan BMKG atau hal lain yang menjadi penyebab bencana. Tapi satu yang harus kita camkan, semua terjadi karena kehendak Allah. Karena semua yang terjadi di alam semesta ini, semua karena Allah,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, setiap umat Muslim harus bersabar sembari instropeksi diri, bagaimana tingkah laku setiap insan di dunia ini.
“Bagaimana salat kita, bagaimana tindak tanduk kita, semua itu tidak terlepas dari pantauan Allah dan bisa jadi menjadi penyebab jika kita tidak melaksanakan perintah dan melanggar larangannya, sehingga kita mendapat teguran,” imbuhnya.
Sementara itu, meski jumlah jemaah yang hadir dalam jumatan tidak terlalu ramai, namun pelaksanaanya berlangsung khusuk.
Pantauan di lapangan, masjid Muhammadiyah yang tidak begitu terdampak bencana, juga dijadikan lokasi penampungan sebagian pengungsi, khususnya kaum ibu dan balita. (Ty)
