BICARAINDONESIA-Medan: Amuk si jago merah yang melanda PLTU Labuhan Angin di Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Kamis Malam (8/5/2025), ternyata bukanlah PLTU pertama milik PLN Indonesia Power (IP) yang mengalami kejadian serupa.
Hasil penelusuran kru media ini, kebakaran juga sempat melanda PLTU Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, peristiwa yang terjadi pada tanggal 25 April 2025, diawali dengan terjadinya gangguan pada CWP sehingga menyebabkan Unit 4 Pangkalan Susu trip dan operator melakukan Change Over pendingin kompresor.
Sialnya, saat melakukan Change Over, malah terjadi kegagalan saat pengoperasian sehingga Unit 3 Pangkalan Susu juga trip. Diduga, karena tidak sigapnya operator mengontorol saat akan dilakukan pemulihan operator tidak sigap untuk mengontrol aliran HSD Pump sehingga menyebabkan temp HSD pump Over Heat hingga boiler meledak dan memicu kebakaran.
Sayangnya, kasus tersebut tidak sampai mencuat ke permukaan karena pihak Indonesia Power kabarnya menutup rapat kasus ini. Bahkan isunya, setiap pegawai yang berani membocorkannya termasuk ke media, diancam akan dipecat.
“Karena Safety peralatan tidak bekerja. Dan parahnya lagi, pelaksana operasi belum ada yang tersertifikasi untuk pengoperasian PLTU,” ucap sumber yang layak dipercaya membocorkan.
Dan kini, tidak sampai sebulan, kejadian serupa juga berulang di PLTU Labuhan Angin. Pertanyaan pun muncul, apakah pantas PLN Indonesia Power diberi kepercayaan untuk mengelola pembangkit?.
Sementara itu, terkait rangkaian peristiwa tersebut, kru Bicaraindonesia sempat melakukan konfirmasi kepada Dirut PLN Indonesia Power Edwin Nugroho Putra, Direktur MHC IP Wisnoe Satrijono dan Protokoler Dir MHC Adityah melalui pesan singkat WhatsApp. Namun ketiganya lagi-lagi melakukan gerak tutup mulut. (Rz)