x

Dinilai Bisa Hemat Anggaran, Muhammadiyah Usul Sidang Isbat Dihapuskan

2 minutes reading
Friday, 8 Mar 2024 17:30 0 191 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan usulan sidang isbat penentu awal bulan Hijriah ditiadakan. Hal itu dinilainya untuk menghemat anggaran negara.

“Dengan tidak mengadakan isbat, lebih menghemat anggaran negara yang secara keuangan sedang tidak baik-baik saja,” ujar Mu’ti dalam keterangannya pada Jumat (8/3/2024).

Mu’ti menilai bahwa hasil sidang isbat sebetulnya sudah bisa diprediksi. Kini, kata Mu’ti, pemerintah memakai kriteria kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Persyaratan MABIMS menyebutkan bahwa hilal minimal memiliki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Adapun ketentuan ini mulai diberlakukan 2022 lalu.

Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan bahwa pada awal Ramadan tahun ini, nantinya hilal berada pada posisi di bawah 1 derajat. Lalu, pada saat akhir Ramadan posisi hilal akan jauh di atas 6 derajat.

“Dengan kriteria itu, hasil isbat sudah dapat diprediksi dengan jelas,” kata Mu’ti.

Menanggapi hal itu, Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kemenag Ismail Fahmi mengatakan pada dasarnya sidang isbat diperlukan sebagai wadah komunikasi antar ormas untuk menyikapi perbedaan. Hal itu tujuannya, kata Ismail, sekaligus upaya untuk meminimalisir konflik.

Ia pun bercerita, menurut catatan sejarah, perbedaan dalam penentuan tanggal sudah muncul sejak tahun 1950-an. Kemudian, Kemenag merespons dengan menggelar sidang isbat.

“Di Kementerian Agama ada tim khusus. Di sini para pakar, ahli dari seluruh ormas kita kumpulkan untuk berdialog. Dengan dialog itu juga pemerintah bisa ngerti, oh ternyata NU begini, oh Muhammadiyah, oh Persis seperti ini, mereka itu posisinya menjelaskan,” kata dia dalam bincang media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).

Kendati demikian Ismail mengatakan Kemenag tetap terus mengupayakan ada kesamaan keyakinan dalam hal ini. Salah satunya yang sudah dilakukan Kemenag berulang kali melalui dialog-dialog tiap ormas.

“Tetapi untuk hasilnya berserah diri sama Allah, dari hari ke hati, selalu melakukan dialog baik ke ormasnya, pendekatan ke ahlinya Muhammadiyah, bapak menteri datang ke kantor Muhammadiyah, ke kantor NU sudah kita lakukan,” imbuh dia.

LAINNYA
x