x

Kacau! Pendukung Acara Pentas Musik Rock Piala Walikota Medan Ngaku Belum Dibayar

4 minutes reading
Friday, 20 Oct 2023 17:56 0 528 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Meski pentas musik Merdeka Rock Fest Kolaborasi 2023 memperebutkan Piala Walikota Medan yang digelar di Lapangan Benteng pada 3 September 2023 sudah berlalu, namun faktanya perhelatan akbar itu masih menyisakan masalah.

Festival yang diikuti para musisi Kota Medan dengan bintang tamu grup rock kenamaan, Jamrud itu disebut menunggak utang kepada pendukung acara, mulai dari peserta yang berhasil juara, juri maupun vendor atau penyedia sarana.

Karena hingga kini upaya mereka untuk meminta hak kepada penyelenggara tak kunjung menuai hasil, para pendukung acara itu pun ramai-ramai menyatakan sikap dan menyampaikan tuntutan.

Lewat pertemuan di Kopi Kereta Api, Pasar 7 Tembung, Kecamatan Percuf Seituan, Kabupaten Deliaerdang, Kamis malam (19/10/2023), mereka sspakat membuat pernyataan sikap yang ditandatangani sedikitnya 35 orang baik atas nama pribadi maupun grup band serta vendor.

Kepada wartawan, Ketua STM Satu Hati Amalia Nasution serta Ketua Rocker Community Said Ahmad mewakili para musisi mengatakan, mereka para pendukung acara itu merasa dirugikan oleh pihak penyelenggara yang telah melakukan wanprestasi.

“Hingga saat ini, masih banyak peserta serta vendor yang belum dibayar, ada sebagian yang baru dicicil oleh pihak EO (event organizer) yakni Jogal Production,” ungkap Amalia.

Sepengetahuan mereka, panitia baru melunasi pembayaran sewa lapangan serta bintang tamu grup band Jamrud.

“Sementara, EO terkesan tidak bertanggungjawab untuk menyelesaikan kewajiban kepada penyedia sound system, tenda, mobil rental, band juara festival, disc jockey, MC, serta para musisi yang terlibat berikut band pengisi acara,” beber Amalia.

Untuk mendapatkan hak tersebut, berbagai upaya sudah mereka lakukan, termasuk meminta panitia atau pihak EO untuk menyelesaikan kewajibannya.

Dijelaskan Said Ahmad, awalnya pihak EO berjanji melunasi pembayaran tiga usai acara, namun tidak ditepati.

Setelah itu perwakilan pengisi acara menjumpai langsung pihak EO di kantornya kawasan Medan Helveti. Namun jawabannya sangat tidak memuaskan.

“Setelah itu ada pertemuan sekitar pada tangga 2 Oktober, tapi mereka hanya memberi janji lagi, yang sampai saat ini juga tidak ada reaksinya. Termasuk teman-teman ada yang masing-masing mempertanyakan, tapi juga tidak ada hasilnya,” papar Said.

Dia pun mengungkap isi percakapannya di Whatsapp dengan Ketua Panitia Ricky Rizaldi Rangkuti dari Jogal Production. Ketika itu  pihak EO mencoba berkilah dengan mengalihkan tanggungjawab ke pihak lain.

“Ricky Rizaldi Rangkuti menyeret tiga nama yang menurutnya harus juga dimintai pertanggungjawaban karena ikut menggagas acara, padahal ketiganya ketika kami tanya menyatakan tidak tahu menahu soal keuangan,” ucapnya seraya menyebut nama Ucok, Lilik dan Sigit.

Rizael Guitara dari OB All Stars yang bandnya meraih juara 2 serta best drum, termasuk yang merasa dirugikan karena hadiah untuk mereka dengan total Rp5 juta, hingga detik itu tak kunjung mereka terima.

“Kami menganggap Jogal Production yang dipimpin Ricky Rizaldi Rangkuti sebagai penista musisi. Kami menuntut mereka bertanggungjawab menyelesaikan kewajibannya,” ketus gitaris OB All Stars itu.

Selain Rizael, para pengisi acara yang malam itu menyatakan tuntutan dengan membubuhkan tanda tangan adalah Zaldi Nasution (Hellstayer), mewakili band Outshined, SS Cyberpunk, The Tropeer, Generator, Equalizer, Dedek (event consultant), Syamsir dan Sri Handayani (MC), Sandi Siregar (juri), Ali (rental mobil), Said sendiri sebagai vendor multimedia dan tenda, serta banyak lagi.

“Pada kesempatan ini kami masih menyerukan pihak Jogal Production beritikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya, Kami beri tenggat waktu hingga Senin tanggal 23 Oktober 2023,” ancam Amalia.

Jika lewat dari tanggal tersebut, lanjutnya, kemungkinan mereka yang menandatangani pernyataan tersebut akan bersama mengambil langkah lebih tegas, serta tidak tertutup kemungkinan akan menempuh jalur hukum.

Sementara, pemusik yang juga praktisi hukum, Budi Dharma, SH yang diminta komentarnya, menyatakan prihatin atas kondisi yang dialami rekan-rekan musisi tersebut.

“Musisi wajar kecewa, karena untuk tampil di satu acara mereka tentu harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk sewa studio latihan dan lain-lain,” ucap pria yang juga menjabat Sekretaris Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Medan.

Terkait masalah ini, Ricky Rizaldi Rangkuti yang dikonfirmasi mengatakan, setahunya honor-honor tersebut sudah dibayarkan.

“Orang yang punya acara, jadi saya hanya melaksanakan. Silakan hubungi Ucok, Lilik dan Sigit,” kata Ricky.

Dia pun mengatakan, ketiga orang itu juga yang sebelum kegiatan beraudiensi ke Walikota Medan Bobby Nasution.

“Merela yang beraudiensi ke walikota. Silakan cek ke Prokopim Pemko Medan,” ujarnya seraya mengirim foto audiensi tersebut.

Editor : Ty/*

 

LAINNYA
x