x

Kepala BNPB Minta Maaf soal Bencana di Sumatera: Saya Tidak Mengira Sebesar Ini

2 minutes reading
Monday, 1 Dec 2025 23:06 0 115 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Medan : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto meminta maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), Gus Irawan. Permintaan maaf ini disampaikan setelah sebelumnya dia menilai banjir di Tapsel tidak terlalu mengkhawatirkan.

“Pak, saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tidak peduli,” ujar Suharyanto saat mengunjungi Desa Aek Garoga, Batang Toru, Senin (1/12/2025).

Suharyanto mengatakan bahwa kunjungannya ke Tapanuli Selatan hingga Tapanuli Utara sebagai bentuk kepedulian. Dia juga memastikan pemerintah ingin membantu masyarakat.

“Kami tentu saja hadir di Tapanuli ini untuk membantu seluruh masyarakat,” katanya.

Banjir dan longsor di Sumatera tidak ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional. Hal ini lantaran skala dan karakteristik bencana di Sumatera saat ini belum memenuhi kriteria yang pernah digunakan pemerintah dalam penetapan status bencana nasional.

“Yang dimaksud dengan status bencana nasional yang pernah ditetapkan oleh Indonesia itu kan Covid-19. Sementara bencana-bencana tsunami 2004. Hanya dua itu yang bencana nasional,” kata Suharyanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).

Dia mengingatkan, banyak bencana besar di Tanah Air yang sebelumnya tetap ditangani oleh pemerintah dalam skala daerah tanpa status nasional, seperti gempa Palu, gempa NTB, dan gempa Cianjur.

Menurutnya, penetapan status nasional ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk jumlah korban dan tingkat kesulitan akses.

“Mungkin skala korban ya, kemudian juga kesulitan akses. Rekan-rekan media bisa bandingkan saja dengan kejadian sekarang ini,” ungkapnya.

Dia mengatakan, situasi bencana di Sumatera kini juga jauh lebih terkendali dibandingkan kesan awal yang beredar di media sosial.

“Memang kemarin kelihatannya mencekam ya, tapi begitu sampai ke sini sekarang, begitu rekan-rekan media hadir di lokasi, kemudian tidak hujan, coba di Sumatera Utara yang kemarin kelihatannya mencekam, kan sekarang yang menjadi hal yang sangat serius di Tapanuli Tengah. Yang lain kan relatif,” ujar Suharyanto.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa status bencana yang melanda Sumatera saat ini tetap berada di tingkat provinsi. Meski begitu, dia menyebut pemerintah pusat tetap terlibat penuh dalam penanganan bencana.

“Buktinya bahwa Presiden sendiri membantu besar-besaran, kemudian TNI–Polri mengerahkan alutsista besar-besaran, kami pun mengerahkan segala kekuatan ke sini,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 400 orang meninggal dalam bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumatera. Adapun jumlah korban tewas terbanyak di Sumatra Utara dengan 216 jiwa. Sedangkan di Aceh mencapai 96 jiwa dan Sumatra Barat 129 jiwa.

LAINNYA
x
error: Content is protected !!