Lindungi Inge yang Disebut Lebih Tajir, Ari Wibowo Buat Perjanjian Pra Nikah

BICARAINDONESIA-Jakarta : Ari Wibowo dan Inge Anugrah mempunyai perjanjian pra nikah yang disebut memberatkan salah satu pihak. Disebut bahwa Inge tak akan mendapat apa-apa setelah berpisah dari Ari Wibowo.

Salah satu harta yang dipertanyakan adalah rumah mewah yang baru saja dibangun oleh Ari Wibowo. Rumah itu tak akan dibagi dua dan bukan merupakan harta bersama.

“Rumah itu sudah dari sebelum nikah sudah saya bangun jadi itu memang bukan hak bersama. Kalau memang sudah cerai apa masih etis tinggal serumah. Masa masih tinggal serumah?” kata Ari Wibowo ditemui di Studio 41, Mampang, Jakarta Selatan.

“Kalau perjanjian pra nikah atas nama saya milik saya atas nama Inge milik Inge,” tambah dia.

Dahulu, kata Ari Wibowo, saat menikah pada 2006 ada perbedaan finansial antara dirinya dan Inge Anugrah. Inge Anugrah disebut Ari Wibowo berasal dari keluarga yang tajir melintir.

“Waktu aku nikah, Inge itu lulusan S-2, aku lulusan SMA. Aku berasal dari keluarga sederhana, Inge dari keluarga tajir melintir,” kata Ari Wibowo.

Ari Wibowo menegaskan perjanjian pra nikah itu dibuat justru untuk melindungi Inge Anugrah. Apabila Inge Anugrah mendapat warisan dari keluarganya, Ari Wibowo tentu tidak punya hak sama sekali.

“Artinya perjanjian pra nikah itu saya bikin untuk protect dia juga. Kalau sampai nanti dia punya warisan itu, saya juga tidak berhak atas warisan dia dari keluarganya,” tegas Ari Wibowo.

“Jangan dibilang wah Ari pelit yah, perhitungan, sudah bikin perjanjian pra nikah. Ya nggaklah, orang yang kaya raya dia kok bukan aku, yang lulusan S-2 juga dia kok,” kata bapak dua anak itu.

Dia itu juga tak pernah menyangka akhirnya Inge Anugrah tidak memanfaatkan titel S-2 yang dimiliki.

“Kita juga nggak menyangka selama menikah 17 tahun S-2-nya nggak dipakai untuk apa-apa cuma di rumah. Dulu kan awal kita nikah perjanjian pra nikah udah ada dari dulu, perjanjian itu nggak ada yang salah, jangan dibuat seakan-akan wah Ari perhitungan atau apa. Itu pemikiran dangkal,” kata Ari Wibowo.