x

Luhut Bantah Kabar Dikaitkan dengan Toba Pulp Lestari

2 minutes reading
Friday, 5 Dec 2025 08:00 0 61 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Belakangan ini Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan ramai jadi sorotan karena dikaitkan dengan PT Toba Pulp Lestari Tbk. Pasalnya, PT Toba Pulp Lestari dituding menjadi penyebab bencana ekologis yang terjadi di Sumatera.

Berkaitan dengan itu, Luhut dengan tegas pun menepis dan membantah semua kabar tersebut. Jodi Mahardi, Juru Bicara Luhut, menyatakan informasi tersebut keliru dan tidak berdasar. Dia menegaskan Luhut sama sekali tak memiliki afiliasi dan terlibat dalam bentuk apapun di PT Toba Pulp Lestari.

“Informasi tersebut adalah tidak benar. Pak Luhut tidak memiliki, tidak terafiliasi, dan tidak terlibat dalam bentuk apa pun-baik secara langsung maupun tidak langsung-dengan Toba Pulp Lestari. Setiap klaim yang beredar terkait kepemilikan atau keterlibatan beliau merupakan informasi yang keliru dan tidak berdasar,” kata Jodi dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025) kemarin.

Jodi menegaskan bahwa Luhut secara konsisten mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang mengatur transparansi, etika pemerintahan, dan pengelolaan potensi konflik kepentingan.

“Beliau juga selalu terbuka terhadap proses verifikasi fakta dan mendorong publik untuk merujuk pada sumber informasi yang kredibel,” ujar Jodi.

Pihaknya mengimbau seluruh pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi, serta mengutamakan etika dalam ruang digital agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan disinformasi di masyarakat.

“Untuk memastikan akurasi dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami mempersilahkan media maupun publik untuk melakukan klarifikasi langsung kepada pihak kami apabila diperlukan,” pungkasnya.

PT Toba Pulp Lestari jadi sorotan usai disebut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengalihfungsikan lahan hutan melalui aktivitas kemitraan kebun kayu di Batang Toru. Hal tersebut dinilai jadi biang kerok bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera.

Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel), kata WALHI, menjadi wilayah yang paling terdampak imbas rusaknya ekosistem di Batang Toru.

Sebagai informasi, Toba Pulp Lestari merupakan perusahaan yang berfokus pada usaha produksi bubur kertas (pulp) dan kertas. Perusahaan memiliki lisensi untuk mengelola 167.912 hektare (ha) Hutan Tanaman Industri di Sumatra Utara.

Perusahaan memperoleh izin operasional dari pemerintah yang terletak di lima lokasi di Sumatra Utara, yaitu Aek Nauli, Habinsaran, Tapanuli Selatan, Aek Raja, dan Tele. Paling luas di antaranya di Aek Raja seluas 45.562 ha dan di Tele 46.885 ha.

Saham PT Toba Pulp Lestari Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham INRU. Perusahaan melantai di Bursa pada 18 Juni 1990.

Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham Toba Pulp Lestari saat ini adalah Allied Hill Limited dengan porsi 92,54%, masyarakat warkat sebesar 2,14% dan masyarakat non warkat sebesar 5,32%.

LAINNYA
x
error: Content is protected !!