x

Panglima OPM Lamek Alipky dan 3 Anggotanya Ditembak Mati di Kiwirok Papua

2 minutes reading
Monday, 20 Oct 2025 18:14 0 490 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta :  Sebanyak empat anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditembak mati Personel Komando Operasi Swasembada di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Salah satunya merupakan Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo.

“Komando Operasi Swasembada Papua memastikan bahwa Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo, tewas bersama 3 OPM lainnya. Ketiganya tewas dalam operasi penyerangan yang dilaksanakan oleh personel TNI Koops Swasembada,” ujar Asintelter Koops Swasembada Papua Letkol Inf Renaldy H, Senin (20/10/2025).

Pada Minggu (19/10/2025), TNI melakukan penyerangan ke markas OPM di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang. Operasi itu merupakan tindak lanjut dari informasi intelijen yang menunjukkan adanya aktivitas kelompok OPM pimpinan Lamek Taplo.

“Kelompok tersebut selama ini aktif melakukan teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan negara, khususnya di Distrik Kiwirok,” katanya.

Lebih lanjut, Renaldy mengatakan bahwa Lamek Alipky Taplo dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM paling aktif dan radikal di wilayah Pegunungan Bintang. Kelompoknya telah melakukan berbagai aksi kekerasan dan teror sejak 2020 hingga 2025.

“Kelompok tersebut menyerang pekerja proyek Jalan Trans Papua, merampas senjata dari Pospol Subsektor Oksamol. Selain itu juga menyerang Satgas Pamtas 403/WP,” katanya.

Kelompok tersebut juga diketahui membakar Puskesmas Kiwirok dan membunuh tenaga kesehatan. Selain itu, mereka menembaki pesawat Smart Aviation.

“Kelompok OPM itu juga membakar sekolah dan fasilitas umum di Kiwirok dan Serambakon. Menyerang aparat TNI-Polri di berbagai titik dan melakukan penembakan terhadap helikopter yang membawa bantuan kemanusiaan. Membakar sekolah, Gereja dan Puskesmas Distrik Kiwirok,” ungkapnya.

Aksi-aksi brutal itu, kata Renaldy, telah menyebabkan 6 korban jiwa dan 8 lainnya luka berat. Kerugian materiil berupa 7 bangunan fasilitas umum dirusak dan dibakar.

“Kelompok ini juga membakar 6 Unit alat berat, serta menghambat pelayanan publik dan pembangunan di wilayah Kiwirok. Setelah operasi tersebut dilaksanakan, situasi di Distrik Kiwirok berangsur kondusif,” katanya.

Ia melanjutkan aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pengamanan dan patroli di sejumlah titik strategis untuk mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan.

“Tewasnya Lamek Alipky Taplo merupakan pukulan telak bagi struktur OPM di wilayah Pegunungan Bintang dan juga merupakan tindakan nyata TNI dalam rangka menjamin keamanan masyarakat di perbatasan demi terciptanya Papua yang aman,” imbuh Renaldy.

LAINNYA
x
error: Content is protected !!