x

Pemerintah Pastikan Tak Ada Impor Beras Tahun Depan

2 minutes reading
Wednesday, 17 Dec 2025 08:03 0 97 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan menyampaikan bahwa mulai tahun depan tidak akan ada impor beras, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun industri. Seluruh kebutuhan beras akan dipenuhi dari dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Tatang Yuliono, usai Rapat Koordinasi tingkat menteri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan,

“Usulan untuk beras kebutuhan industri, karena kita sanggup untuk memenuhi, sehingga usulan yang dari teman-teman di perindustrian, sementara kita tidak berikan dulu. Kita semuanya bisa swasembada,” ujar Tatang, di Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

Kementerian Perindustrian, kata Tatang, sebetulnya mengajukan impor sebanyak 380.952 ton beras industri untuk tahun depan. Namun, usulan itu ditolak dalam rapat lantaran Indonesia sudah dapat memenuhi kebutuhan beras industri untuk 2026 melalui produksi dalam negeri.

Pemerintah juga akan mengumumkan RI swasembada pangan di awal tahun.

Selain kebutuhan industri, Tatang juga memastikan bahwa Indonesia tidak akan membuka keran impor untuk beras konsumsi. Tatang menyebut, kebijakan itu juga berlaku untuk zona perdagangan bebas seperti di Sabang, Aceh.

“Pokoknya beras kita sudah swasembada dan tidak ada importasi untuk beras konsumsi sama sekali,” katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan data Indonesia masih impor beras. Pada Oktober 2025, beras impor yang masuk sebanyak 40,7 ribu ton dengan nilai US$ 19,1 juta atau setara Rp 317,93 miliar (kurs Rp 16.646).

“Pada Oktober 2025 impor beras sebesar 40,7 ribu ton dengan nilai US$ 19,1 juta,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Sepanjang Januari-Oktober 2025 tercatat Indonesia melakukan impor beras sebesar 364,3 ribu ton dengan nilai US$ 178,5 juta. Adapun negara tujuan utama impor berasal dari Myanmar, Thailand, dan India.

Impor beras didominasi oleh jenis beras pecah alias broken rice, other than of a kind used for animal feed (HS 10064090). Biasanya, beras ini digunakan untuk bahan baku industri.

Beras impor yang masuk tahun ini merupakan bagian dari kebijakan beras khusus dan beras industri berbasis neraca komoditas. Hanya jenis beras yang tidak diproduksi dalam negeri atau dibutuhkan sebagai bahan baku industri yang dapat masuk.

LAINNYA
x
error: Content is protected !!