x

Penuh Luka Lebam, Seorang Tahanan BNN Aceh Diduga Dianiaya Hingga Tewas

3 minutes reading
Sunday, 11 Dec 2022 13:18 0 134 admin

BICARAINDONESIA-Aceh : Seorang pria berinisial DY berstatus tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, mendadak meningal dunia.

Diduga kuat, laki-laki 39 tahun itu meninggal dunia setelah menjadi korban penganiayaan. Indikasi itu semakin menguat, setelah pihak keluarga menemukan luka lebam disekujur jasadnya. Kabar ini pun sontak membuat geger.

Irfan, abang kandung DY menuturkan, keluarga dihubungi bahwa korban sudah meninggal dunia. Ketika pihak keluarga membuka baju korban, ditemukan adanya luka lebam diduga karena penganiayaan.

“Paginya (Sabtu) kami dihubungi, katanya sudah meningga dunia. Kan kami enggak tau di badan dia ada luka separah itu. Pas udah meninggal kami buka bajunya, kayaknya patah tulang rusuknya, kayak luka dipukul benda tumpul,” kata Irfan, Ahad (11/12/2022) seperti dilansir Rmolaceh.

Tak terima atas kondisi tersebut, kata Irfan, pihak keluarga lantas melaporkan kasus ini ke Polda Aceh. Mereka juga meminta kepolisian melakukan visum untuk mengetahui penyebab tewasnya korban.

“Pas udah kami buka tau gitu, kami lapor ke Polda, kami suruh visum. Kami bawa pulang lagi kemarin juga, enggak terima juga kami gitukan,” tandas Irfan.

Lebih jauh ia menjelaskan, kelurga tidak pernah menerima informasi resmi dari BNN soal penangkapan adiknya. Keluarga baru mengetahui dari seorang polisi yang bertugas di BNN bahwa DY ditangkap di kawasan Lamteumen Timur.

“Ketangkap diduga menggunakan sabu bersama rekannya sekitar empat orang. Jadi orang ini (BNN) cari bandarnya, cari dari mana orang ni ngambil sabunya. Ditangkap sekitar pukul 01.00 WIB dinihari pada 6 Desember 2022,” katanya.

Usai diamankan, korban dibawa untuk mencari bandar sabu tersebut. Pihak keluarga mencoba menghubungi korban lewat kerabat yang bertugas di BNN. Namun ternyata belum bisa ditemui karena pemeriksaan 3×24 jam.

Pada hari keempat, pihak keluarga dihubungi oleh perantara untuk meminta BPJS dengan alasan akan digunakan untuk menginfus korban. Disinilah pihak keluarga mulai curiga.

“Jadi pihak keluarga ini sudah curiga, karena diminta BPJS, apa berat kali dipukul atau apa kan. Tapi kata mereka cuma mau diinfus karen lemas, sakau entah apa lah kata orang tu,” ujar dia.

Irfan menyebutkan, pada Jumat pagi, pihaknya diminta datang ke BNN lantaran adiknya dikabarkan parah. Saat tiba di BNN, keluarga melihat kondisi korban sudah memprihatinkan.

“Pas kami tengok udah memprihatinkan, luka lebam di badan dia semuanya, dia pun enggak sadar lagi, jalannya eggak bisa lagi juga,” jelasnya.

Karena kondisinya sudah lemas dan berbicara ngawur, oleh petugas BNN Aceh korban di bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh untuk direhab terlebih dahulu.

“Jadi sampai di sana kami sudah kayak biasa kan, katanya ini harus direhab dulu, segala macam. Dari pihak rumah sakit pun kami sudah dibolehkan pulang, cuma disuruh tinggal nomor hp, katanya nanti kalau ada apa-apa dihubungi,” kesal Irfan.

Editor : Tyan/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x