BICARAINDONESIA-Jakarta : Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengalami keracunan makanan. Hal itu membuat Netanyahu harus beristirahat beberapa hari.
Kantor Perdana Menteri Israel menyampaikan kondisi Netanyahu dalam rilis resmi pada Minggu (20/7/2025). Ia dilaporkan jatuh sakit di malam sebelumnya. PM Israel itu mengalami dehidrasi dan radang usus sehingga harus menerima cairan infus.
“Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana,” demikian pernyataan kantor PM Israel, dikutip dari Reuters, Senin (21/7/2025).
Kesehatan Netanyahu menjadi sorotan dan perbincangan sejak 2023, terutama setelah dia melancarkan agresi ke Palestina.
Di tahun itu, tim medis memasang alat pacu jantung ke tubuh Netanyahu. Sebelumnya, dia juga sempat dirawat.
“Seminggu yang lalu saya dipasangi alat pemantau. Alat itu berbunyi bip. Malam ini saya harus menerima alat pacu jantung dan saya harus melakukannya malam ini,” kata Netanyahu pada Juli 2023.
Selama menjalani perawatan, tugas kenegaraan digantikan sementara oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin. Kemudian pada Desember 2024, dia menjalani operasi pengangkatan prostat usai diduga infeksi saluran kemih.