x

Sadis! Pulang dari Gereja, 2 Warga Toraja Dibunuh 20 Simpatisan KKB di Yakuhimo

3 minutes reading
Tuesday, 2 May 2023 10:51 0 166 Iki

BICARAINDONESIA-Yakuhimo : Secara sadis, 20 simpatisan KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan, membunuh 2 warga Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat baru pulang dari gereja. Keduanya bernama Asri Obet (54) dari Tana Toraja dan Yonatan Arruan (45) dari Toraja Utara.

Mereka diserang di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Yahukimo pada Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 10.00 WIT. “Mereka (korban) baru pulang dari gereja. Kemudian, informasinya ada 20 OTK yang datang menyerang korban di rumahnya,” kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Papua Edy Rantetasak, Senin (1/5/2023).

Edy mengaku, belum mengetahui motif penyerangan tersebut. Namun, dia memastikan para pelaku menggunakan senjata tajam hingga kedua korban meninggal di tempat. “Menyerang korban dengan senjata tajam sampai meninggal dunia. Kita belum tahu apa motif OTK tersebut, tetapi ini pembunuhan sadis,” ujarnya.

Jenazah kedua korban saat ini disemayamkan di rumah keluarganya di Sentani, Jayapura. Selanjutnya, jasad keduanya akan diterbangkan ke kampung halamannya di Toraja, Sulsel, pada Selasa (2/5/2023) hari ini.

“Rencananya 2 jenazah korban ini akan diterbangkan dari Sentani ke Makassar, kemudian ke Toraja,” kata Edy.

10 Warga Toraja Jadi Korban Kekerasan

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, sudah 10 orang Toraja yang menjadi korban kekerasan di wilayah Papua. Jumlah tersebut terjadi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

“Ini menambah warga Toraja yang menjadi korban kekerasan oleh KKB. 2 tahun belakangan ini, sudah lebih 10 orang Toraja menjadi korban,” ungkapnya.

Kekerasan di Papua, menurutnya, terjadi karena kurangnya pengamanan dari aparat ke warga sipil. Apalagi, pengamanan terhadap pendatang dari Toraja. “Karena tidak ada perlindungan warga sipil yang dilakukan pemerintah di Papua, utamanya orang Toraja,” keluhnya.

Dia pun menyayangkan kasus kekerasan terhadap orang Toraja di Papua kembali memakan korban. Padahal, kata Edy, warga Toraja ke Papua untuk bekerja sebagai tenaga pendidik, kesehatan, petani hingga tukang ojek.

“Warga Toraja di Papua ini sangat banyak. Mereka datang mencari pekerjaan di sini dan lebih banyak berada di pesisir dan daerah gunung. Utuk mengabdi sebagai tenaga pendidik, tenaga kesehatan, petani bahkan tukang ojek,” katanya.

Jumlah orang Toraja di Papua, kata Edy, cukup banyak dan sangat rentan menjadi korban kekerasan. Pemerintah daerah didesak untuk memberikan jaminan keamanan bagi warga sipil khususnya orang Toraja.

“Maka kami menuntut pemerintah agar segera bertindak melindungi warga sipil, khususnya warga Toraja yang ada di Papua. Jangan sampai lebih banyak korban lagi yang berjatuhan,” tuturnya.

Simpatisan KKB Serang Warga

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kasus itu tengah dalam penyelidikan. “Pelakunya sedang kita lidik, tetapi besar kemungkinan ini ada kaitannya dengan simpatisan KKB,” ujarnya, Senin (1/5/2023).

Mathius mengatakan, telah memerintahkan Kapolres Yahukimo untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap para pelaku. “Saya akan mempertimbangkan untuk memperkuat personel Polri di Yahukimo, mengingat dalam sepekan terakhir sudah terjadi dua kali aksi penganiayaan terhadap warga sipil di Dekai,” terangnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x