Tolak Rekomendasi Tunggal Calon Pj Bupati , Mahasiswa Demo DPRK Agara
Di bawah pengalawan aparat kepolisian, Aliansi Sepuluh Pemuda melakukan aksi di depan Kantor DPRK Aceh Tenggara/foto : ist BICARAINDONESIA-Aceh Tenggara : Sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Sepuluh Pemuda, berunjuk rasa di depan gedung DPRK Aceh Tenggara (Agara), Jalan Ahmad Yani, Kutacane, memprotes keluarnya rekomendasi tunggal DPRK kepada Sekda Aceh Tenggara dalam menentukan siapa yang berhak menduduki posisi Pj Bupati kabupaten tersebut, Kamis (8/9/2020).
Namun upaya mahasiswa untuk masuk ke gedung dewan, dihambat blokade aparat kepolisian. Akhirnya mahasiswa hanya bisa menggelar mimbar bebas di depan gedung legislatif setempat.
Khairul Sukandi selaku koordinator aksi dalam orasinya mengaku sangat menyayangkan keluarnya rekomendasi yang diajukan Ketua DPRK yang hanya memberi satu nama.
Khairul juga menduga ada persekongkolan atas dasar kepentingan kelompok meski yang mereka tunjuk diduga memiliki track record kelam di masa lampau.
“Indikasi itu semakin menguat, mengingat di tahun 2015 silam, Sekda Aceh Tenggara yang kala itu dijabat M Ridwan, pernah tersandung kasus korupsi pada tahun 2015 yang diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh. Bahkan yang bersangkutan telah mengembalikan kerugian negara,” teriaknya.
Merespons tuntutan itu, Ketua DPRK Aceh Tenggara Deni Febrian Roza yang hadir menemui demonstran mengatakan bahwa rekomendasi tersebut berdasarkan hasil dari pengajuan setiap fraksi yang ada di DPRK Aceh Tenggara.
“Berdasarkan rekomendasi itulah maka hanya satu nama yang menjadi keputusan bersama setiap fraksi, itulah Ridwan,” ucapnya.
Sayangnya, sang Ketua DPRD tak memberikan solusi apa-apa sambil ngeloyot pergi meninggalkan massa aksi.
Penulis : Al
Editor : Yudis
Related posts
 |
__ |  |
No Comments