x

Foto Asusila Viral, Pemuka Agama Hindu di Bali Dipecat!

2 minutes reading
Monday, 27 Feb 2023 16:19 0 141 Iki

BICARAINDONESIA-Buleleng : Seorang pemuka agama Hindu alias sulinggih asal Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, diberhentikan setelah foto asusilanya viral di media sosial. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Buleleng I Gde Made Metera membenarkan hal tersebut.

“Sulinggih yang bersangkutan ngelukar gelung (melepas gelar kesulinggihannya). Berarti, sudah diberi sanksi oleh Nabe (guru spiritual utama) yang bersangkutan,” ungkap Metera, Senin (27/2/2023).

Metera pun memastikan, oknum sulinggih yang viral itu tidak pernah tercatat di PHDI. Sebab oknum sulinggih tersebut tidak melalui proses di PHDI saat madiksa alias penyucian diri lahir batin.

Lebih lanjut, Metera berharap bahwa tidak ada lagi sulinggih yang mengulangi insiden tersebut. “Sulinggih ini kami sucikan. Kami hormati. Dari beliau, kami mengharapkan tuntunan. Mari kita jaga kesucian sulinggih,” jelas Metera.

Foto Asusila Beredar di Media Sosial

Sebelumnya, foto asusila seorang sulinggih membuat geger warga Bali. Foto itu viral dan dibagikan berkali-kali di media sosial maupun aplikasi perpesanan, seperti WhatsApp.

Laki-laki dengan rambut prucut tampak memeluk seorang perempuan dari belakang. Foto tersebut makin ramai diperbincangkan setelah mencuatnya desas-desus si lelaki berpose mesum dengan selingkuhan.

PHDI Bali awalnya sempat meragukan sosok dalam foto tersebut adalah seorang sulinggih. Belakangan, PHDI Bali membenarkan bahwa sulinggih yang beradegan mesum itu berasal dari Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

“Awalnya ragu sama foto-foto itu dan dari mana sulinggih tersebut. Akan tetapi, akhirnya terkuak,” terang Ketua PHDI Bali Nyoman Kenak, Minggu (26/2/2023).

“Yang pasti, kami sebagai lembaga sangat kecewa,” tegasnya.

Menurut Kenak, foto mesum itu telah mencoreng citra seorang sulinggih. Kasus tersebut akan dibahas dalam forum-forum penting PHDI, seperti dharma upapati dan pesamuan agung.

“Harus ada tindakan dari lembaga PHDI. Karena ini sangat mencoreng lembaga kami, status sulinggih, dan lembaga sebagai sang satyabudi atau penatahan upadesa,” pungkasnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x