x

Komitmen Ubah Limbah Kelapa Sawit, PLTGU Belawan Jadi yang Pertama di Indonesia Terapkan Co-Firing Limbah Kelapa Sawit

2 minutes reading
Thursday, 25 Sep 2025 16:04 0 1524 Teuku Yudhistira

BICARAINDONESIA-Jakarta: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan resmi menjadi pembangkit pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi co-firing dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent / POME) sebagai bahan bakar alternatif Bio-CNG (Compressed Natural Gas).

Inovasi ini menjadi tonggak penting bagi PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam mendukung transisi energi bersih menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Bio-CNG dari limbah POME perkebunan kelapa sawit di Langkat, Sumatera Utara, telah berhasil diuji coba pada 14 Agustus 2025. Sebagai bahan bakar karbon netral, Bio-CNG dapat diproduksi dengan jalur rendah emisi bahkan tanpa emisi karbon.

Pemanfaatannya tidak hanya mengurangi ketergantungan pada LNG yang harganya fluktuatif, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan limbah organik yang ramah lingkungan.

Pada saat peresmian Bio CNG di Belawan pada agustus, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU, menyampaikan apresiasinya dan berharap bahwa inovasi ini dapat mendukung upaya menuju lingkungan yang lebih hijau serta meningkatkan bauran energi nasional.

“Saya sangat mengapresiasi co-firing Bio-CNG pertama di Indonesia oleh PLN Nusantara Power ini. Inovasi ini selaras dengan pencapaian bauran EBT nasional yang sudah mencapai 14,5% pada semester I 2025, serta akan meningkatkan kontribusi energi terbarukan khususnya di Sumatera Utara.”

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menambahkan bahwa perusahaan tidak hanya menguji coba teknologi, tetapi juga membuka ruang kolaborasi lintas sektor.

“Melalui integrasi Bio-CNG sebagai bahan bakar alternatif, PLN NP dapat mengoptimalkan limbah organik menjadi energi bersih. Ini adalah praktik ekonomi sirkular yang membawa manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi,” sapa Ruly.

Dalam mengoptimalkan pemanfaatan limbah kelapa sawit ini, PLN Nusantara Power telah secara resmi menggandeng perusahaan asal Malaysia PT reNIKOLA Primer Energi serta PT KIS Biofuel Indonesia, perusahaan yang berfokus pada pengembangan Bio CNG.

Dengan kapasitas terpasang 1.184 MW, PLTGU Belawan menyumbang 10,96% sistem kelistrikan Sumatera dan 30,75% sistem Sumbagut. Pada 2024, co-firing biomassa di seluruh unit pembangkit PLN NP mencapai 854 ribu MWh, dan capaian ini ditargetkan meningkat melalui implementasi Bio-CNG. PLN NP menghitung potensi listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan Bio-CNG di Sumatera Utara dapat mencapai 478 GWh. (Ty)

 

LAINNYA
x
error: Content is protected !!