x

Ricuh Aksi Ribuan Massa Al-Wasliyah, Pidato Provokatif Wabup Deliserdang Berbuntut Perobohan Pagar

3 minutes reading
Monday, 26 May 2025 21:05 0 130 Teuku Yudhistira

BICARAINDONESIA-Deliserdang: Lebih dari 3.000 orang Massa Al-Washliyah Sumatera Utara gabungan para pelajar, mahasiswa, pengurus hingga kader, menggeruduk Kantor Bupati Deliserdang di Lubukpakam, Senin (26/05/2025).

Mereka memprotes arogansi Bupati Deliserdang Asriluddin Tambunan yang berniat menduduki kembali tanah wakaf milik Al-Washliyah di Desa Patumbukan, Kecamatan Galang.

Dalam unjukrasa itu, selain membentangkan spanduk dan berbagai bendera organisasi bagian al-Washliyah, para koordinator aksi saling bergantian berorasi, mengultimatum Pemkab Deliserdang tidak lagi mengganggu asset milil Al-Washliyah.

“Hei Bupati Deliserdang kalau kau tak punya uang beli asset tanah sendiri tak usah kau jadi Bupati. Kalau kau mau gedung SMP Negeri 2 Galang di Tanah Al-Washliyah kau angkat saja gedung itu,” teriak orator

Aksi sempat beberapa kali memanas. Bahkan kericuhan akhirnya berbuntut pada pengrusakan pagar besi di samping kiri dan kanan Plang kantor Bupati hingga roboh. Para demonstran marah, karena bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan Tidak juga muncul menemui Kader Alwasliyah yang sudah berorasi hampir satu jam.

Puluhan botol air mineral juga sempat melayang ke arah petugas yang mencoba menahan massa yang mau merangsek masuk ke halaman kantor bupati. Bentrokan nyaris terjadi andai saja massa tidak ditenangkan para orator koordinator massa.

Aksi massa Al-Wasliyah Sumut di Kantor Bupati Deliserdang/foto: budi

Di tengah situasi yang sempat kondusif, massa Al-Washliyah kembali terpancing kericuhan setelah mendengar pidato Wakil Bupati Deliserdang Lom-lom Suwondo yang memprovokasi kader Al-Washliyah. Dalam pidatonya, Lom-lom mengatakan kabupaten Deliserdang adalah Kabupaten Nahdiyin (NU-red) sehingga Kader Alwasliyah marah dan pelemparan botol air mineral kembali terjadi.

Untuk meredam aksi, Bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan dan Lom-lom Suwondo akhirnya menemui massa Al-Washliyah dan mengajak perwakilan massa berdialog di aula kantor bupati. Sayangnya, perundingan tidak menghasilkan titik terang karena kedua belah pihak masih mempertahankan argumentasi masing-masing.

Usai melakukan aksi di kantor Bupati Deliserdang, perwakilan massa melanjutkan aksinya ke DPRD Deliserdang untuk menyampaikan aspirasi mereka. Perwakilan massa diterima oleh anggota DPRD Deli Serdang Misnan Al-Jawi dan Jasa Wardani Ginting.

Seperti diketahui, unjuktasa Al-Washliyah ini dipicu niat Pemkab Deliserdang yang berupaya menduduki Gedung SMP Negeri 2 Galang diatas tanah wakaf milik Al-Washliyah. Tanah tersebut merupakan asset Al-Washliyah yang sudah diputuskan oleh pengadilan hingga Mahkamah Agung.

Bupati Deliserdang Asriluddin Tambunan mengatakan kalau gedung SMPN 2 Galang merupakan Asset Pemkab Deliserdang yang masih terdaftar. Dan tidak akan melepaskan begitu saja.

“Itu asset Pemkab, saya sebagai Kepala Daerah akan mempertahankan itu,” ucap Asriludin Tambunan.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Alwashliyah Misnan Aljawi mengatakan kalau lahan yang digunakan dan dibangun oleh Pemkab Delisedang untuk SMPN 2 Galang selama 30 tahun itu milik Al-Washliyah dan tidak ada hak dari Pemkab menguasai lahan itu.

“Mereka tidak bayar sewa, kalau memang keberatan atas gedung yang sudah ada dipakai anak anak Alwashliyah silakan diangkat saja gedung itu, Alwashliyah juga mampu membangun itu. Jangan pancing kemarahan Al-Washliyah,” tegas Misnan. (Budi/Ty)

 

LAINNYA
x