x

Usung Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar, Ketum PPP akan Lobi-Lobi ke Megawati!

2 minutes reading
Saturday, 17 Jun 2023 21:26 0 143 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Penentuan bacawapres dari Bacapres Ganjar Pranowo tidak ditentukan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, meski tetap harus dengan persetujuannya. Hal itu dikatakan oleh Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

“Bukan ada di tangan Bu Megawati (penentuan cawapres), tetapi harus dengan persetujuannya. Ibu Megawati adalah Ketua PDIP, yang mana Pak Ganjar Pranowo adalah Kader PDIP. Tentu ini kesepakatan yang tidak dapat dipisahkan antara Pak Ganjar dengan Ibu Megawati,” ujar Mardiono, Sabtu (17/6/2023).

Mardiono akan melaporkan hasil Rapimnas PPP untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo kepada Megawati. Dia juga akan melakukan lobi-lobi kepada Megawati untuk mempromosikan Sandiaga sebagai bcawapres Ganjar.

“Ya, kan, politik ini harus melakukan lobi-lobi. Kita sebagai negara demokrasi, politik tidak bisa memaksakan. Ya, pasti kita mempertemukan dari satu ke yang lain, ini tentu tidak mudah,” katanya.

“Inilah yang harus kita lakukan, melalui lobi-lobi yang kuat untuk nanti meyakinkan Bu Mega bahwa ide gagasan dan visi misi yang dimiliki partai, ide gagasan yang dimiliki Pak Sandiaga Uno itu bisa diterima oleh Bu Megawati dan partai-partai politik mitra kerja lainnya yang bergabung dalam kerja sama politik,” sambungnya.

Menjawab kabar Megawati yang resistensi atau menentang Sandiaga sebagai cawapres Ganjar, Mardiono menyebut, Megawati merupakan seorang negarawan sehingga tidak akan membatasi Sandiaga.

“Saya pikir ibu tidak ada yang dibatasi, ya, karena ibu adalah seorang negarawan yang luar biasa. Kemudian, Ibu Megawati adalah guru politik nasional kita, ya. Oleh karena itu, saya yakini itu tidak bisa. Tidak akan menjaga, batas, menjaga jarak dengan semua tokoh-tokoh bangsa kita,” tuturnya.

Kemudian, ketika ditanya bagaimana, jika PDIP tidak memilih Sandiaga, Mardiono enggan untuk berandai-andai. Namun, Mardiono menuturkan tidak akan memaksakannya.

“Tidak ada berandai-andai di dalam politik, ya. Politik itu kan dinamis, tentu PPP telah menjalani perjalanan politik yang panjang selama 5 tahun. Yang mana, kalau berdirinya PPP di 5 Januari, PDIP 10 Januari, lebih dulu PPP. Artinya, PPP sudah melalui proses dinamika perjalanan politik yang cukup matang. Jadi, hal-hal yang terjadi di dalam perpolitikan ini adalah merupakan satu keniscayaan bagi proses perjalanan bangsa,” ungkapnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x