x

Sah! LRT Jabodebek telah Diresmikan Jokowi

2 minutes reading
Monday, 28 Aug 2023 11:11 0 212 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peresmian itu dilakukan di Stasiun Cawang, Jakarta Timur.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan kereta api ringan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi,” kata Jokowi di Stasiun Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).

Usai peresmian, acara dilanjutkan dengan prosesi tap kartu elektronik dan penandatanganan prasasti.

Sebelumnya meresmikan, Jokowi terlebih dahulu menjajal kereta api ringan itu. Jokowi naik dari Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat. Sejumlah pejabat turut mendampingi Jokowi dalam menjajal LRT Jabodebek.

Di antaranya ialah Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Mensesneg Pratikno. Kemudian, Menkeu Sri Mulyani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, hingga Mustasyar (Penasehat) PBNU yang juga Komisaris Utama PT KAI KH Said Aqil Siradj.

Setelah meresmikan, Jokowi dijadwalkan untuk kembali menjajal LRT Jabodebek ke Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Promo Tarif LRT Jabodebek

Kementerian Perhubungan menyatakan, selama sebulan pertama operasional, LRT Jabodebek akan menerapkan tarif promo, yakni Rp 5.000 per orang untuk perjalanan jauh/dekat.

“Besok (hari ini) saat peresmian tarifnya flat. Rp 5.000 per orang,” kata Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Minggu (27/8/2023).

Tanpa promo, tarif LRT Jabodebek sedianya ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk jarak kilometer (km) pertama dan Rp 700 per km berikutnya. Hitungan itu tercantum dalam Keputusan Menhub Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

Tarif yang ada saat ini, sudah diberikan subsidi agar biayanya tidak terlalu membebani masyarakat dan bisa menarik minat masyarakat beralih ke angkutan massal.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x